Pangku Besutan Reza Rahadian Tampil di Cannes Film Festival 2025

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Di antara gemerlap layar perak dan riuh tepuk tangan para insan perfilman dunia, Indonesia kembali menorehkan kehadirannya yang penuh makna di ajang bergengsi Cannes Film Festival 2025. Bukan sekadar datang, tetapi tampil dengan semangat baru, membawa cerita, wajah, dan suara dari negeri sendiri untuk disampaikan kepada dunia. Melalui Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang menjadi bagian dari festival, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara dengan industri kreatif yang tumbuh pesat dan penuh potensi. Dari produser hingga animator, dari sineas muda hingga aktor legendaris, semuanya bersatu dalam satu misi: menjadikan sinema sebagai jembatan budaya dan kekuatan diplomasi yang membanggakan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam taklimat media di Jakarta menyampaikan apresiasinya atas keikutsertaan ini, menyebut bahwa kehadiran Indonesia di Cannes adalah bentuk nyata dari semangat kolektif membangun jati diri bang...

Gelombang Tinggi Sampai Akhir Desember, BMKG Jatim Peringatkan Jangan Melaut



Gembelgaul.com - Untuk mengetahui secara dekat realtime kondisi cuaca, khususnya soal tingginya gelombang laut ,  curah hujan yang terjadi di Jawa Timur dan estimasi cuaca ekstrim,  Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke Stasiun Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  Kelas I Juanda, Sidoarjo, Senin (2/9/2019).

Didampingi Kepala BPBD Jatim Subhan Wahyudiono, dan Kepala Dinas ESDM Setiajid, mantan Menteri Sosial RI itu ingin melihat mekanisme kerja  Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Juanda.

Tidak hanya itu,  Gubernur Khofifah pun berkeinginan terbangunnya koneksitas  terkait informasi-informasi yang berguna bagi masyarakat baik terkait meteorologi, klimatologi maupun geofisika.

"Dengan teknologi yang dimiliki BMKG, diharapkan masyarakat bisa mengakses informasi lebih sering, realtime dan menjadi bagian dari kewaspadaan dan antisipasi  bersama terhadap kondisi perubahan iklim," ujarnya.

Dijelaskan, pada awal September sampai dengan Desember, gelombang laut berada pada posisi yang sangat tinggi. Dengan demikian, kondisi tersebut menjadi posisi bahaya bagi para masyarakat yang menggunakan moda transportasi laut termasuk nelayan.

Apabila terkoneksi informasi dan  komunikasi dengan BMKG, warga  masyarakat yang menggunakan jalur laut dan nelayan yang akan melaut, bisa mengetahui kondisi terkini keadaan laut melalui informasi yang terupdate realtime.
"Hal ini untuk  meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi  masyarakat pada umumnya,  sehingga bisa dilakukan langkah preventif dan antisipatif," ungkapnya.

Oleh karena itu dirinya meminta, agar titik-titik keberangkatan penumpang di jalur laut, teknologinya harus terkoneksi dan tersupport oleh BMKG. Tujuannya agar setiap informasi terkait kondisi laut bisa segera diinformasikan oleh BMKG kepada masyarakat.

Teknologi ini, lanjutnya, sangat dibutuhkan bagi nelayan,  transportasi kapal motor,  penyeberangan bagi hewan khususnya di Pulau Raas dan Sapudi. Termasuk juga untuk langkah antisipasi  apabila kondisi cuaca kurang baik.

"Komunikasi yang tersambung dengan BMKG bisa menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan atau kecelakaan di laut yang selanjutnya bisa dilakukan antisipasi dengan langkah pencegahan. Oleh karenanya titik penyeberangan yang belum melakukan perjanjian kerjasama dengan BMKG diharapkan segera melakukan perjanjian kerjasama . Saya juga mengharapkan kemungkinan perjanjian kerjasama antara KNKT dan BMKG di Jawa Timur. Meskipun kedua kembaga tersebut instansi vertikal dan merupakan lembaga pemerintah non kementerian, tetapi kami melihat urgensinya cukup tinggi ," lanjutnya.(bws/ggc)


Komentar