Promo Nampol GoFood Serba 10 Ribu, Jangan Sampai Ketinggalan !

  Gembelgaul.com - Promo NAMPOL yang berangkat dari tren kuliner GoFood 2023 untuk terus berikan pengalaman kuliner terbaik dengan harga hemat bagi pelanggan. Promo NAMPOL tawarkan ragam menu hemat mulai dari Rp10.000 yang secara eksklusif hanya dapat ditemukan di GoFood, serta ekstra diskon sampai dengan 35% mulai 27 November 2023 hingga 14 Januari 2024 di seluruh Indonesia. Bekerja sama dengan brand resto lokal favorit masyarakat, Teguk, Bangor, Kopi Kenangan, Moon Chicken, dan Hokben, GoFood menegaskan komitmennya untuk terus menjawab kebutuhan masyarakat dengan opsi hemat dan murah. baca juga : Jefri Nichol berperan New Ali Topan Laporan dari PwC tahun 2023 mengungkapkan sebanyak 74% konsumen di Indonesia sangat berhati-hati dengan kondisi finansial pribadi mereka saat ini. Selain itu, 62% konsumen juga menyatakan bahwa mereka hanya akan membeli produk tertentu ketika produk tersebut memiliki penawaran khusus. Di sisi lain, riset NielsenIQ pada 2023 menunjukkan sebanya

Rayakan Valentine, House Of Sampoerna Gelar Pamer Lukisan "Love Talk"

Rayakan Valentine, House Of Sampoerna Gelar Pamer Lukisan "Love Talk" 


Gembelgaul.com Ini memang tahun politik tapi sebentar lagi moment hari kasih sayang maka mari kita bicara "Love Talk". Tema itu yang digagas House Of Sampoerna(HOS) dalam pameran lukisan dari sepasang suami-istri yaitu Made Arya Dwita Dedok dan Grace Tjondronimpuno, seniman asal Magelang-Bali ini. Karya mereka sebanyak 35 buah baik 2 atau 3 dimensi lukisan "Love Talk" ini akan dibuka secara umum pada tanggal 15 Februari sampai 9 Maret 2019, pengunjung bisa nikmati secara gratis visual art exhibition ini di galeri Paviliun House of Sampoerna di jl Taman Sampoerna 6 di belakang bekas penjara bersejarah Kalisosok. 

Kedua suami istri ini menggambarkan lika-liku hidup dalam cinta dalam teknik kartunal yang dipengaruhi budaya dari kedua seniman dari budaya peranakan Cina-Jawa dan Bali. Penggambaran tersebut terlihat pada karya Dedok dalam bentuk lukisan "We're Together and Harmoni". Disini Dedok menuangkan dalam perwujudan dua manusia berkepala pohon. Selaras dengan Dedok, Grade menjabarkan relasi ikatan cinta yang lebih universal dalam sapuan di kanvas yang diberi judul " Living Live ini Peace". Didalamnya divisualisasikan dalam bentuk manusia dari berbagai ras dan budaya.

Karya kedua sejoli juga dikomentari oleh I Gede Arya Sucitra-Dosen FSR ISI Yogyakarta yang merupakan kampus almamater Dedok dan Grace pada angkatan 1991 dulu."Menilik dan memperbincangkan karya mereka berdua maka secara harfiah visual bisa dicerna sebagai relasi daya hidup cinta yang dalam dan menyentuh. Jika dalam filsafat cinta dari Erich Fromm maka konseptual dilarutkan dalam pemikiran Dedok dan Grace bahwa esensi cinta itu adalah jerih payahnya untuk sesuatu atau menumbuhkan. Maka inilah karya mereka jadi maha karya dari esensi cinta itu sendiri," jelas I Gede Arya Sucitra masih adik kandung Dedok.

Jika saat melihat sekeliling galeri yang digelar karya Dedok dan Grace ini terlihat perbedaan mereka dalam mengolah kuas kanvas. Jika filsuf Heidegger menyebut seni mempunyai dasar poiesis yang berarti menampilkan, membuat tampak dan berwujud. Maka kedua menampakkan hal yang berbeda satu sama lainnya tapi dalam esensi cinta itu sendiri.

Dedok lebih dipenuhi dengan interaksi simbolik mulai dari gambar hati, sapi, barong, merpati, pohon dan gesture manusia.Lika-Liku cinta di panorama kehidupan sehari-sehari dan positifnya cinta kasih terhadap sesama maupun lingkungan alam dan makhluk didalamnya. Dedok sering bersentuhan kebudayaan dan kearifan lokal Bali seperti spirit tarian dan seni Barongan.

"Bahasa cinta saya adalah menuangkan karya lukisan yang mampu memberikan energi positif dan menginspirasi banyak orang untuk saling menguatkan akan cinta," ujar Dedok pernah meraih penghargaan Asian Artist Fellowship 2008/2009.

Berbeda dengan suaminya, Grace lebih detail dalam hal keteraturan dan penataan dalam figur-figur kecil dengan aksentuasi yang gemerlap, cerah dan kadang glamour. Warna cerah dan pastel banyak menghiasi lukisannya, Grace lebih tertarik menempatkan relasi ikatan cinta manusia lebih universal melintasi suku, ras dan negara."Warna-warna cerah itu menandakan optimis dan aura positif. Saya ingin menyampaikan pesan cinta secara universal tanpa ketegangan dan mampu menikmati pesan didalamnya," jabar Grace yang pernah mengikuti residensi di Vermont Studio Center-Amaerika pada tahun 2007 kemarin.



Komentar