4 Tahap Untuk Kuliah dan Karier Jadi Apoteker Farmasi

13 anggota Pandawara di Imun Vaksin Influzenza dari Bio Farma. Minat jadi Ahli Farmasi ? Ini Tahapnya. Gembelgaul.com - Minat Menjadi Ahli Farmasi Macam Apoteker ? ada 4 tahapan yang harus anda lalui jika ingin menjadi Apoteker handal dan bersertifikasi. Jika Anda di wilayah Jawa Timur terutama wilayah Madura bisa konsultasi atau bergabung di PafiBangkalan dan ini 4 tahap untuk menjadi Apoteker : 1.Lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi Langkah awal untuk menjadi apoteker adalah lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi. Sebab, jurusan saat SMA/SMK dapat menentukan lolos-tidaknya ke pendidikan S1 Farmasi. Bahkan, ada beberapa perguruan tinggi yang mensyaratkan pendaftar S1 Farmasi berasal dari lulusan SMA IPA atau SMK Farmasi. Selain itu, dengan memilih Jurusan IPA di SMA/SMK, kalian dapat lebih mudah untuk menyerap materi-materi selama kuliah nanti. 2.Kuliah Apoteker Dimulai Pendidikan S1 Farmasi Pendidikan selanjutnya untuk menjadi apoteker adalah kuliah Jurusan S1 Farmasi

Mudik Pakai Motor ? Siapa Takut !




Gembelgaul.com - Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahun lalu yang dilakukan hari raya besar seperti hari raya Idul Fitri. Bagi pekerja imigran, mudik menjadi ajang untuk berbagi bersama sanak saudara.

Ada beragam pilihan cara mudik, salah satunya menggunakan sepeda motor yang masih menjadi pilihan favorit bagi banyak pemudik di tahun ini. Orang-orang yang memilih mudik menggunakan motor biasanya memiliki alasan khusus. Misalnya, karena butuh kendaraan yang bisa digunakan untuk berjalan-jalan di kampung halaman, atau karena sudah habis tiket transportasi umum.

Ini adalah berbagai kiat mengemudi yang aman dan nyaman untuk melakukan perjalanan lumpur menggunakan sepeda motor menuju kampung halaman. Berikut 7 tips mudik menggunakan sepeda motor.

1. Periksa Kondisi Kendaraan

Melakukan pemeriksaan sepeda motor sebelum mudik merupakan hal yang paling penting dilakukan demi perjalanan yang aman dan nyaman. Lakukan servis motor minimal 2 minggu sebelum rencana dibawa. Bawalah motor kesayangannya ke bengkel resmi.

2. Persiapkan Perlengkapan Berkendara

Perlengkapan penting untuk bepergian Kompak Mudik menggunakan sepeda motor mulai dari helm, jaket, dan sarung tangan. Baik pengemudi maupun penumpang memiliki risiko yang sama jika terjadi kecelakaan. Hal ini bertentangan dengan kampanye keselamatan berkendara #Cari_Aman yang mewajibkan penggunaan jaket dan helm.

Sebelum mengemudi cek semua perlengkapan surat-surat, seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

3. Kecepatan Berkendara

Kendalikan kecepatan kendaraan disesuaikan dengan rambu-rambu batas kecepatan yang diizinkan. Rata-rata kecepatan maksimum antara 40 km / jam hingga 60 km / jam. Perlu dipertimbangkan lamanya mengendarai motor tergantung dari pengendara fisik, rata-rata waktu yang dapat ditempuh 2 hingga 2,5 jam perjalanan lakukan istirahat secukupnya.

4. Dilarang Membawa Barang Berlebihan

Sepeda motor yang digunakan untuk mudik tidak disediakan membawa barang-barang terlalu banyak. Lebih, ditambahkan dengan dudukan barang ke belakang kendaraan Diperpanjang spakbor roda belakang sangat berbahaya.

Hal ini membuat bobot kendaraan menjadi berat, jadi setang kemudi menjadi sulit, dan lampu rem akan menutupi barang. Meminta juga daya sepeda motor pengangkut agar tidak melepaskan sepeda motor yang digunakan saat mudik sehingga terhindar dari kecelakaan. Jika barang bawaan Anda cukup banyak dikirim barang dikirim menggunakan jasa pengiriman paket.

5. Patuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas

Banyak kecelakaan lalu lintas di jalan karena para pengendara yang menolak rambu-rambu. Beberapa penyebabnya adalah pengendara yang berjuang untuk melakukan sesuatu, sehingga menantang rambu jalan.

6. Rencanakan Rute Perjalanan

Rencanakan perjalanan Anda untuk mengukur waktu dan jarak tempuh, dan rencanakan jalur alternatif. Jika ini adalah pengalaman pertama mudik menggunakan sepeda motor, tidak ada salahnya kamu berangkat bersama rombongan atau teman yang satu arah.

7. Menghindari Perjalanan Pada Malam Hari

Tidak disarankan mengendarai jarak jauh saat malam, sebagian besar kematian dan kecelakaan tahun lalu kontributornya dari pengendara motor. Beberapa faktor yang memerlukan pengendali tidak melakukan perjalanan pada malam hari adalah kondisi tubuh yang berkontradiktif dengan waktu biologis juga alasan utama jarak pandang yang terbatas, sehingga memudahkan mata untuk melihat objek yang ada di depan dan mempertimbangkannya.

Meski sudah menyelesaikan segala keperluan dan mengenakan kelengkapan mengemudi, hal tersebut bukan merupakan tolak ukur untuk mencapai keselamatan di jalan raya, ada pengguna jalan lain yang terkadang memerlukan aspek keselamatan. Untuk itu perlu diantisipasi naik pada malam hari, karena ketaatan tidak dapat diterima karena di jalan bukan Anda sendiri. Kecelakaan bisa dari pengguna jalan yang tidak tertib, lalai, capek, maka perlu antisipasi kesalahan orang lain.(bws/otoinfo.id)

Komentar