Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Gundala Putra Petir, Jagoan Indonesia Siap Menyentrum Penonton




Gembelgaul.com - Sebelum dalam twit Joko Anwar sang sutradara menggunggah poster film Gundala dan sekarang dipastikan rilis pada 29 Agustus 2019 mendatang. Tanggal perilisan film yang disutradarai Joko Anwar ini disampaikan saat jumpa media perilisan poster resmi Gundala.

"Gundala rilis 29 Agustus 2019. Aku mau ajak semua nonton," kata aktor Muzaki Ramdhan yang memerankan Sancaka kecil saat jumpa media di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Joko menjelaskan, saat ini Gundala sudah memasuki tahap pascaproduksi. Ia memperkirakan Gundala sudah rampung 95 persen. Sisanya tinggal mixing suara keseluruhan film.

Bukan mixing biasa, suara dalam film Gundala akan disetel untuk mencapai Dolby Atmos. Dolby Atmos adalah teknologi surround sound hingga suara terdengar lebih nyata.

"Kami ingin film kami yang pertama di Indonesia yang tata suaranya Dolby Atmos," kata Joko menegaskan.
Joko sekaligus bercerita, proses pengambilan gambar untuk Gundala memakan waktu 53 hari di 70 lokasi, termasuk Jakarta, Cilegon dan Purwakarta. Sebanyak 1.800 pemain ia libatkan.
Sutradara berusia 43 tahun ini mengatakan Gundala sempat dipertontonkan dalam pemutaran uji coba. Ia mengklaim orang yang menonton Gundala saat itu puas dan tidak merasa bosan selama dua jam film berlangsung.

"Karakter dalam film Gundala banyak, banyak nama aktor yang udah kalian kenal muncul. Kami enggak mau buka semua supaya nanti pas nonton terbuka sedikit demi sedikit seperti lapisan bawang," kata Joko.

Dalam poster resmi Gundala yang dirilis hari ini, terlihat ada beberapa karakter di bagian atas kanan dan kiri. Beberapa aktor yang terlihat dalam poster itu adalah Ario Bayu, Kelly Tandiono dan Cecep Arif Rahman yang dipastikan berperan sebagai Swara Batin.

Joko menjelaskan tidak ada karakter yang benar-benar jahat atau karakter yang benar-benar baik dalam Gundala. Ia memang tidak digarap seperti film pahlawan super lain yang kontras menampilkan karakter jahat dan baik.

Karakter Gundala pertama kali muncul dalam komik bertajuk Gundala Putra Petirkarya Harya Suraminata (Hasmi) yang dirilis pada 1969 silam. Dalam komik diceritakan Gundala awalnya merupakan seorang insinyur bernama Sancaka. 

Ia berambisi mencari serum anti-petir. Alih-alih menemukannya, Sancaka malah tersambar petir. Kejadian itu mempertemukan Sancaka dengan Raja Petir Kronz yang mengangkatnya menjadi anak. Ia pun diberi kalung ajaib yang dapat mengubah Sancaka jadi manusia super.
Joko menjelaskan, cerita dan karakter Gundala dibuat serealistis mungkin. Ia juga berusaha menyesuaikan cerita Gundala dengan keadaan masa kini.

"Kami bikin dalam sebuah jalan cerita yang orang nonton seru tapi ketika pulang ada sesuatu yang mereka simpan. Sesuatu yang mereka simpan itu adalah refleksi dari masyarakat kita sekarang," kata Joko.(bws/cnn)

Komentar