Tolak Selingkuh Lewat Detektif Jaga Jarak

Film Detektif Jaga Jarak, background pandemi bertahan hidup dengan menjadi mata-mata. Gembelgaul.com – Tolak selingkuh lewat detektif partikelir yang menjadi tema film Detektif Jaga Jarak, Film bergenre drama komedi ini ditulis oleh Rahabi Mandra dengan jajaran produser Rodney Louis Vincent, Ajeng Vincent (Seven Sunday Films) dan Tesadesrada Ryza (Temata Studios). Apa jadinya kalau Marthino Lio beraksi jadi detektif partikelir bareng aktor cilik Bima Sena? Jangan lewatkan film terbaru dari Seven Sunday Films dan Temata Studios berjudul “Detektif Jaga Jarak” yang akan resmi tayang tanggal 1 Juni 2023.   “Kami (Seven Sunday Films) sebetulnya sudah lama ingin membuat film komedi. Ketika bertemu dengan Rahabi Mandra, beliau tertarik untuk menyumbang ide dan menulis ceritanya. Tidak lama setelah itu, kami langsung garap produksi film ini tepatnya di tahun 2021,” ungkap Rodney Louis Vincent tentang awal pengembangan filmnya. Kisah menarik datang dari Rahabi Mandra selaku Penulis

Tidak Ada "Ping", Aplikasi BBM Gulung Tikar




Gembelgaul.com - Hari ini, 31 Mei 2019, menjadi hari terakhir beroperasinya layanan BBM. Artinya, mulai 1 Juni besok aplikasi BBM sudah tidak bisa diakses lagi dan para pengguna lebih baik sudah memiliki alternatif aplikasi pesan lain.
Layanan BBM diluncurkan pertama kali pada 1 Agustus 2005. Gary Klassen menjadi sosok penting lahirnya BBM yang saat itu hanya bisa dipakai secara di untuk perangkat BlackBerry yang diproduksi oleh Research In Motion, yang sekarang dikenal sebagai BlackBerry Limited.

Pada saat itu BBM sudah membawa fitur PIN, di mana untuk saling berhubungan setiap pengguna harus memasukkan nomor PIN. Fitur lainnya yang sudah tersedia termasuk obrolan grup, ketersediaan status kontak lain, melacak status pengiriman pesan, transfer file, dan fitur "PING" yang terkenal serta masih banyak lagi.

Sempat vakum, kabar mengejutkan terjadi pada tahun 2016, BlackBerry memberikan lisensi software dan hak kekayaan intelektual BBM kepada korporasi PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group) dengan kontrak senilai 207,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun.
Kerja sama ini membuat, aplikasi BBM dikelola oleh Creative Media Works, sebuah divisi di Emtek Group. BBM mulai berbenah dengan menambahkan fitur-fitur baru, tetapi itu semua tidak bisa menaikkan pamor BBM kembali.

Akhirnya pada April 2019, BBM resmi mengibarkan bendera putih. Keputusan penghentian beroperasinya BBM dilandasi alasan bisnis yang sudah tidak menguntungkan lagi. Saat ini BBM semakin ditinggal pengguna. Mereka beralih menggunakan aplikasi pesan yang lain seperti WhatsApp, LINE, atau Telegram.
"Namun, tak dapat dipungkiri, industri teknologi begitu dinamis. Walau kami telah mengerahkan berbagai upaya, banyak pengguna memilih beranjak ke platform lain, sementara pengguna baru sulit untuk didapat," tulis pihak Creative Media Works, dalam blog resmi BBM.

BlackBerry Limited di Kanada menyayangkan keputusan Emtek yang menyetop layanan BBM untuk konsumen. Tapi BlackBerry Limited tak menyerah begitu saja dalam bisnis aplikasi pesan instan. Mereka bertaruh lagi dengan meluncurkan aplikasi BBM yang baru bernama BBM Enterprise, atau disingkat BBMe.

Aplikasi baru BBMe sudah dapat diunduh dari Google Play Store di Android dan akan segera hadir di Apple App Store. BBMe berbeda dengan BBM untuk konsumen. Pengguna BBMe akan dikenakan biaya berlangganan selama enam bulan sebesar 2,49 dolar AS atau sekitar Rp 34 ribu. Namun, BlackBerry memberikan promo gratis untuk satu tahun pertama penggunaan BBMe.(bws/kumparan)

Komentar