Pangku Besutan Reza Rahadian Tampil di Cannes Film Festival 2025

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Di antara gemerlap layar perak dan riuh tepuk tangan para insan perfilman dunia, Indonesia kembali menorehkan kehadirannya yang penuh makna di ajang bergengsi Cannes Film Festival 2025. Bukan sekadar datang, tetapi tampil dengan semangat baru, membawa cerita, wajah, dan suara dari negeri sendiri untuk disampaikan kepada dunia. Melalui Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang menjadi bagian dari festival, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara dengan industri kreatif yang tumbuh pesat dan penuh potensi. Dari produser hingga animator, dari sineas muda hingga aktor legendaris, semuanya bersatu dalam satu misi: menjadikan sinema sebagai jembatan budaya dan kekuatan diplomasi yang membanggakan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam taklimat media di Jakarta menyampaikan apresiasinya atas keikutsertaan ini, menyebut bahwa kehadiran Indonesia di Cannes adalah bentuk nyata dari semangat kolektif membangun jati diri bang...

Faisal Oddang dan Raudal Tanjung Banua Raih Cerpenis Terbaik Kompas 2018



Gembelgaul.com - Tak dipungkiri bahwa halaman cerpen Kompas yang di cetak tiap minggu jadi barometer penulis prosa untuk menggelontorkan karyanya. Dan juga tiap tahun cerpen-cerpen dibukukan dan dipilih terbaik untuk jadikan judul kumpulan cerpen. Tradisi itu tetap bergulir, pada tahun ini dua cerpenis nasional Faisal Oddang dan Raudal Tanjung Banua menyabet penghargaan Cerpenis Terbaik dalam Cerpen Pilihan Kompas 2018 dari 23 karya pilihan.

"Pada awalnya saya mengira sedang menyuarakan suara orang-orang terbungkam, yang terpinggir dan tak dapat banyak kesempatan bersuara, ternyata tidak--itu terlalu besar dan kemampuan saya melakukannya saya pikir belum memadai. Rupanya, saya hanya sedang mengolah ulang cerita-cerita yang pernah saya dengar dan alami, dalam konteks cerpen 'Kapotjes dan Batu yang Terapung', saya mengingat cerita orang di kampung bahwa dulu perempuan membaluri badan mereka dengan arang agar tampak tak menarik, sehingga tak dilecehkan, diculik atau diperkosa saat masa perang. Karena ini, selain kepada teman-teman yang telah memberi selamat, pertama-tama saya berterima kasih kepada semua cerita yang pernah saya baca dan saya dengar, lebih-lebih kepada semua yang menceritakannya pada saya," ujar Faisal dalam acara "Malam Jamuan Cerpen Kompas 2018" di Bentara Budaya Jakarta, Jumat(26/6/2019).


Faisal meraih penghargaan itu atas karyanya "Kapoties dan Batu yang terapung". Sedangkan Raudal Tanjung atas karya "Aroma Doa Bilal Jawad".

Sebanyak 53 cerpen telah dimuat di Kompas edisi Minggu sepanjang 2018. Para cerpenis pun berasal dari sejumlah kota di Indonesia dan menyumbangkan cerpen dengan tema yang bervariasi.


"Mulai dari keluarga, kekerasan seksual sampai sosial politik. Sebenarnya, ini jamak saja jika dibandingkan dengan tema-tema cerpen Kompas selama ini," ujar salah satu anggota Tim Juri Cerpen Pilihan Kompas 2018 M Hilmi Faiq.

Bukan hanya memberi penghargaan untuk cerpen terbaik, Cerpen Pilihan Kompas 2018  juga menghadirkan sesuatu yang berbeda, salah satunya adalah dengan menggandeng Adrian Yunan untuk membuat lagu dari salah satu cerpen terbaik dan diberi judul "Aroma Doa".(bws/net)

Komentar