Cover Lagu Gleen Fredly The Movie diNyanyikan Yura Yunita dan Eldhy Victor

  Gembelgaul.com - Glenn Fredly The Movie akan rilis di bioskop pada 25 April 2024. Aktor pemenang Piala Citra FFI 2022 dan 2023 Marthino Lio memerankan Glenn dengan penuh penghayatan. Penampilannya membangkitkan kenangan dan membawa kembali sosok Glenn yang penuh talenta dan kharisma. Soundtrack film ini juga menghadirkan kembali lagu-lagu hits Glenn Fredly yang tak lekang oleh waktu. baca juga : keluar main 1994, komedi Makassar ala warkop DKI Lebih istimewa lagi, film ini juga akan menampilkan lagu baru ciptaan Bung Glenn yang belum pernah dirilis, berjudul “Keluarga” yang dinyanyikan oleh sahabat Glenn, Yura Yunita, pemenang Piala Citra FFI 2023 untuk pencipta lagu tema terbaik. Di film ini, juga akan memperkenalkan Eldhy Victor, sosok yang akan turut mengisi suara di dalam film. Eldhy merupakan musisi yang dikenal lewat karya cover-nya, dengan karakter vokal yang mirip dengan Bung Glenn. Film “Glenn Fredly The Movie” bukan hanya kisah tentang seorang musisi, tetapijug

Rona Pesona Dalam Filosofi Batik



Gembelgaul.com - Keingingan menambah wawasan masyarakat akan ragam batik yang tidak hanya melulu dimanfaatkan untuk kebutuhan sandang, namun juga dipergunakan sebagai sarana mengekspresikan diri, sebelas seniman dari Komunitas Batik Lukis Jawa Timur menggelar pameran bertajuk “Rona Pesona di Galeri Paviliun House of Sampoerna pada tanggal 18 Juli - 10 Agustus 2019.

Gelaran pameran ini merupakan wujud eksistensi Komunitas Batik Lukis Jawa Timur yang terus berkreasi dan berinovasi sejak pertama kali disatukan pada pameran bersama tahun 2016 di House of Sampoerna. Keinginan kuat dari kesebelas seniman batik untuk menciptakan harmonisasi warna dan teknik yang beragam terlihat pada hasil karya yang ditampilkan.

Pada pengerjaannya, seniman batik lukis harus mampu menggabungkan antara kemampuan melukis dan membatik yaitu dengan mengaplikasikan malam panas dan melalui proses penglorotan. Karya yang diciptakan tidak hanya memiliki estetika seni namun juga memiliki filosofi yang penuh makna.

Motif yang digoreskan dalam Batik Lukis pada pameran kali ini terinspirasi dari hal-hal yang ada di sekitar masyarakat, seperti keindahan alam, kehidupan masyarakat Jawa maupun cerita legenda. Kreasi  Diah Gardenia berjudul The Hidden Garden of Sun Flower menggambarkan keindahan alam yang terwujud dalam keeksotisan bunga matahari sebagai latar inspirasi. Sedangkan Suharwedi lebih memilih mengangkat cerita tentang Aji Saka, legenda Jawa pada karya berjudul Dotosowolo dan Podojoyonyo. Lain halnya dengan Q Sakti Laksono yang menciptakan lukisan abstrak dipadu dengan unsur etnik dan warna yang cerah. Selain itu masih ada karya dari Basuki Ratna Kurniawan, Budi Wuryanto, Guntur Sasono, Imam Subandi, Nanang Suprayitno, Prima Klampis, Pengky Gunawan, dan Tjiplies Pudji Lestari.

Karya  karya yang ditampilkan pada pameran kali ini diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi perkembangan Batik di Jawa Timur. Batik tak hanya sebagai bagian dari budaya sandang masyarakat Indonesia tapi juga sebagai karya seni yang mempesona dan layak untuk dikoleksi serta diapresiasi, tutur Guntur Sasono selaku ketua pameran.

Manager House of Sampoerna, Rani Anggraini, berharap pameran ini dapat menunjukkan kekayaan budaya Indonesia terutama kepada wisatawan asing yang berkunjung ke HoS. Selain memperluas pengetahuan masyarakat tentang perkembangan batik lukis. “Semoga pameran ini juga menjadi penyemangat bagi para seniman batik lukis agar terus  mengeksplorasi dan berinovasi berbagi teknik sehingga batik lukis bisa semakin diminati masyarakat, lanjut Rani.(hos/fey)


Komentar