Tolak Selingkuh Lewat Detektif Jaga Jarak

Film Detektif Jaga Jarak, background pandemi bertahan hidup dengan menjadi mata-mata. Gembelgaul.com – Tolak selingkuh lewat detektif partikelir yang menjadi tema film Detektif Jaga Jarak, Film bergenre drama komedi ini ditulis oleh Rahabi Mandra dengan jajaran produser Rodney Louis Vincent, Ajeng Vincent (Seven Sunday Films) dan Tesadesrada Ryza (Temata Studios). Apa jadinya kalau Marthino Lio beraksi jadi detektif partikelir bareng aktor cilik Bima Sena? Jangan lewatkan film terbaru dari Seven Sunday Films dan Temata Studios berjudul “Detektif Jaga Jarak” yang akan resmi tayang tanggal 1 Juni 2023.   “Kami (Seven Sunday Films) sebetulnya sudah lama ingin membuat film komedi. Ketika bertemu dengan Rahabi Mandra, beliau tertarik untuk menyumbang ide dan menulis ceritanya. Tidak lama setelah itu, kami langsung garap produksi film ini tepatnya di tahun 2021,” ungkap Rodney Louis Vincent tentang awal pengembangan filmnya. Kisah menarik datang dari Rahabi Mandra selaku Penulis

"Jangan Bung", Filosofi Keberagaman Dalam Seni



Gembelgaul.com - Bertepatan dengan HUT RI ke 74, House Of Sampoerna (HOS) mengangkat tema perjuangan arek-arek Suroboyo dalam menghadapi agresi militer Belanda. Pameran seni lukis bertajuk "Jangan Bung" digelar dalam ruangan galeri Pavilliun HOS Surabaya mulai tanggal 15 Agustus-7 September 2019 besok. Terdapat 20 seniman muda yang memamerkan hasil karya yang katanya menunggu 2 tahun agar bisa ambil bagian dalam HOS.

Ada Filosofi dari tema "Jangan Bung' jika dikonotasikan dalam bahasa indonesia seperti larangan pada seseorang tapi itu bukan sebenarnya. Jika dianalogikan dalam bahasa Suroboyoan sendiri, "Jangan" itu berarti sayur.

Arti sayur ini mewakili 20 seniman muda yang berasal dari berbagai daerah, didalam sayur terdapat beraneka macam cita rasa. Sedangkan "Bung" itu berarti rebung atau bambu muda yang identik simbol perjuangan arek-arek Suroboyo saat melawan penjajah Belanda.

"Jangan Bung" ini tersaji apik dalam karya 2 dan 3 dimensi, seperti terlihat pada karya Acin Heri yang berjudul "Harapan, Doa dan Cita-Cita" didalam Acin menyampaikan pesan moral terinspirasi dari penyakit dari ibu tercinta.

Lain lagi dengan karya Rafika Anggraeni berjudul "Runtuh lalu Putih" berupa coretan bolpoint dalam kertas menggambarkan evolusi manusia dalam menghadapi masalah sehari-hari. Serta banyak karya lainnya yang memberikan kesan yang beda dan mendalam.

ini videonya :

"Untuk pameran di HOS kami sudah sodorkan proposal sekitar 2 tahun lalu dan sekarang baru pameran. Tema "Jangan Bung" ini menjurus kearah kebhinekaan dalam kebersamaan adalah kekuatan untuk mengalahkan penindasan bukan pembeda satu sama lainnya," terang Apri Susanto, salah satu seniman yang ikut partisipasi.(hos/ggc)

Komentar