Pangku Besutan Reza Rahadian Tampil di Cannes Film Festival 2025

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Di antara gemerlap layar perak dan riuh tepuk tangan para insan perfilman dunia, Indonesia kembali menorehkan kehadirannya yang penuh makna di ajang bergengsi Cannes Film Festival 2025. Bukan sekadar datang, tetapi tampil dengan semangat baru, membawa cerita, wajah, dan suara dari negeri sendiri untuk disampaikan kepada dunia. Melalui Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang menjadi bagian dari festival, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara dengan industri kreatif yang tumbuh pesat dan penuh potensi. Dari produser hingga animator, dari sineas muda hingga aktor legendaris, semuanya bersatu dalam satu misi: menjadikan sinema sebagai jembatan budaya dan kekuatan diplomasi yang membanggakan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam taklimat media di Jakarta menyampaikan apresiasinya atas keikutsertaan ini, menyebut bahwa kehadiran Indonesia di Cannes adalah bentuk nyata dari semangat kolektif membangun jati diri bang...

Kali ini Tokubetsu Keisatsutai Jadi Rute Surabaya Heritage Track Di Hari Pahlawan


Gembelgaul.com - Melalui program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) yang merupakan program reguler HOS (House Of Sampoerna) Surabaya bertitel Barisan Kemerdekaan yang diadakan selama tanggal 19 November  12 Desember 2019, trackers akan diajak untuk menelusuri rangkaian aksi heroik Polisi Istimewa Surabaya dengan mengunjungi tempat bersejarah terkait, salah satunya gedung Polrestabes Surabaya, Penjara Koblen dan Polsek Bubutan.

Tur tematik SHT ini diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Tur SHT dapat dinikmati oleh wisatawan secara cuma-cuma. Melalui berbagai tur SHT, trackers tak hanya dapat menikmati berbagai bangunan cagar budaya, namun juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru. Salah satunya melihat sejarah Tokubetsu Keisatsutai.

Polisi Istimewa sebagai satuan elit keamanan bentukan Jepang dengan nama Tokubetsu Keisatsutai, berdiri kukuh untuk mempertahankan berkibarnya sang Merah Putih di Coen Boulevard (sekarang Jl. Dr Soetomo) setelah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Pada 21 Agustus 1945, mereka juga memproklamirkan diri sebagai Polisi Republik Indonesia (PRI).

Dengan persenjataan memadai serta kemampuan tempur yang terlatih, Polisi Istimewa di bawah komando Mohammad Jasin menjadi ujung tombak dalam pertempuran 3 hari (28-30 Oktober 1945) di Surabaya. Pada titik-titik konfrontasi seperti gudang senjata Don Bosco (berlokasi di Jl. Tidar), markas Kempetai (yang sekarang menjadi kompleks Tugu Pahlawan), serta markas Kaigun (daerah Embongwungu dan Gubeng), Polisi Istimewa selalu mengawal perjuangan Indonesia dengan berada di garis depan. Memuncaknya gejolak pertempuran di Surabaya dengan terbunuhnya Jendral AWS Mallaby, membuat Polisi Istimewa semakin meningkatkan kesiagaan untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi.

Pertempuran 10 November 1945, menjadi panggung pembuktian cita-cita Indonesia menjadi bangsa merdeka. Peran Polisi Istimewa pada periode ini dalam mempertahankan kota dari gempuran Sekutu sangatlah signifikan. Perlawanan sengit di beberapa sektor pertempuran membuat Sekutu kewalahan. Meskipun pada 28 November 1945, dengan tak terelakan Sekutu dapat menduduki Surabaya, perjuangan Polisi Istimewa tetap dikenang sebagai barisan terdepan yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.(bws/ggc)

Ini video keseruan tur melacak Tokubetsu Keisatsutai :

Komentar