Melihat Ogoh-Ogoh Tak Perlu Ke Bali, Sekarang Ada di Tosari-Bromo

  Ogoh-ogoh dari desa Tosari jadi booster pariwisata Tengger-Bromo. Gembelgaul.com - Pawai Ogoh-Ogoh   dilepaskan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak sebagai rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 di Pura Sasana Shiwa Murti, Kecamatan Tosari, Kab. Pasuruan, Selasa (21/3). Dalam sambutannya mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Emil mengapresiasi ogoh-ogoh yang dibuat oleh putra-putri asli Tosari. Yakni kreativitas masyarakat ini sangat luar biasa. Menurutnya ogoh-ogoh ini juga menjadi bukti keteguhan hati, bahwa meskipun dibuat dengan penuh kreativitas tapi harus tetap dibakar sebagai rangkaian proses ibadah Nyepi. “Inilah kreatifitas putra-putri Tengger yang ada di Tosari. Saya membayangkan ini bisa jadi ada Festival yang kemudian menjadi salah satu andalan karena di dalamnya juga ada unsur budaya. Ditambah alam disini juga indah. Harapan saya ini bisa menjadi daya tarik wisata yang luar biasa,” katanya. Wagub Emil juga m

Pasir Putih Situbondo Cocok Buat Spot Diving Dengan 7 ribu Terumbu Karang Didalamnya

 

Pasir Putih Situbondo Cocok Buat Spot Diving Dengan 7 ribu Terumbu Karang Didalamnya
Pasir putih Situbondo layak dicoba buat spot diving.


Gembelgaul.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono memimpin jalannya acara Gerakan Adopsi 7.700 Terumbu Karang (Nature-Nuture-Culture) yang digelar di Kawasan Pantai Pasir Putih Situbondo pada Sabtu (12/11) siang.

 Dalam acara yang terselenggara atas kolaborasi Pemprov Jatim bersama Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Jatim dan IKA Unair ini, Sekdaprov Adhy Karyono secara simbolis melepas bibit terumbu karang ke wilayah perairan Pantai Pasir Putih Situbondo. 

 Hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Sekdaprov Adhy mengaku sangat senang dan mendukung kegiatan semacam ini ke depannya. Pasalnya, pelestarian alam juga merupakan salah satu program prioritas oleh Gubernur Khofifah beserta jajarannya. Salah satunya adalah kelestarian ekosistem pantai di Jawa Timur, mencegah kerusakan terumbu karang.

“Ini sudah sejalan dengan program pemerintah provinsi untuk menjaga kelestarian alam. Dimana, juga sesuai regulasi yang kita keluarkan yaitu mengatur zona wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil, salah satunya adalah selain untuk wilayah industri juga untuk biota laut dan jalur kabel/pipa laut,” jelasnya.

Adhy Karyono menjabarkan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Prov. Jatim, kerusakan terumbu karang sudah mencapai 60% dari keseluruhan luas perairan Jatim yang mencapai 118 ribu hektar.

“Maka perlu adanya gerakan untuk memelihara terumbu karang ini. Salah satunya adalah menanam mangrove dan adopsi terumbu karang,” terangnya.

Lebih lanjut disampaikan Adhy, rusaknya ekosistem terumbu karang sendiri sifatnya mengganggu fungsi-fungsi ekologis yang sangat penting bagi Biota laut, seperti hilangnya tempat hidup berbagai spesies ikan bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, keberadaan terumbu karang juga sebagai peredam ombak yang bisa mengurai energi ombak saat sampai ke pantai. Dengan kata lain, terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung pantai terhadap abrasi air laut.

Maka dari itu, dalam kesempatan itu juga, bersama dengan 80 orang anggota komunitas selam, Sekdaprov Adhy Karyono menyampaikan terima kasih atas untuk kerja keras seluruh pihak dan berharap bisa terus bersama-sama menjaga kelestarian ekosistem biota laut.

baca juga : Kawah Ijen turing plus hiking pakai matic

Dirinya menegaskan bahwa langkah lanjutan setelah proses adopsi terumbu karang  adalah tidak boleh ada lagi sembarang orang melakukan eksploitasi terhadap zona yang sudah ditetapkan. Dan langkah yang kedua adalah dengan memastikan bahwa gerakan ini akan dikembangkan oleh masyarakat melalui gerakan cinta laut.

“Mari kita jaga kelestarian biota laut supaya tetap berkembang dengan baik dan menghasilkan ikan yang terbaik dan berkualitas bagi masyarakat. Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap gerakan semacam ini,” ucapnya.

Sebagai informasi, pemilihan Kabupaten Situbondo sebagai tuan rumah acara ini adalah karena wilayah Situbondo tercatat memiliki panjang pantai terpanjang se-Jawa Timur, mencapai 158 Km. Sehingga, dirasa memiliki potensi besar baik terhadap pengembangan pariwisata maupun perikanan lautnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Situbondo Hj. Khoirani, Ketua POSSI Jatim Mirza Mutaqien serta jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim terkait.ggc

 

 

 

Komentar