Wika Salim Dari Penyanyi ke Layar Lebar Mendadak Dangdut

GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Dalam jagat hiburan Indonesia yang kerap memisahkan dunia akting dan musik, Wika Salim justru berhasil menyatukan keduanya dengan gemilang lewat perannya sebagai Tata dalam "Film Mendadak Dangdut". Film yang tayang sejak 30 April 2025 ini bukan sekadar menghadirkan alunan musik dangdut yang menggema, tetapi juga mengangkat kisah nyata perjuangan hidup yang jarang tersentuh. Monty Tiwa sebagai sutradara sengaja memilih Wika untuk peran ini bukan tanpa alasan. "Dia membawa pengalaman hidup yang nyata ke dalam karakter Tata. Ketika Wika berakting, kita tidak sedang melihat seorang artis bermain peran, tapi menyaksikan kehidupan nyata yang terpancar melalui layar," ujar Monty dalam sebuah sesi wawancara. Wika sendiri mengaku sangat terhubung dengan karakter yang diperankannya. "Tata adalah gambaran banyak perempuan Indonesia yang harus berjuang sendirian, terutama para janda seperti saya. Ada adegan dimana saya harus menangis sa...

Rembangan, Wisata Dingin Jember dijadikan Jambore Batik Jatim

 

Rembangan, Wisata Dingin Jember dijadikan Jambore Batik Jatim

Gembelgaul.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak untuk terus memperkuat citra batik baik di Indonesia maupun di dunia. Apalagi sudah diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO, sehingga menjadi karya bangsa untuk dunia.

“Batik telah menjadi kebanggaan Indonesia, UNESCO sudah menetapkan sebagai World Heritage. Ini merupakan warisan nenek moyang kita yang bisa memegang kelas dunia,” katanya saat memberikan sambutan pada ajang Jambore Batik Jawa Timur di Rembangan Kabupaten Jember, Jum’at (28/7).

baca juga : bluetooth tongsis matot, ini solusinya

Wagub yang akrab disebut Emil itu juga mengatakan batik harus terus dikembangkan kreativitasnya, baik itu motif dan corak, warna, metode dan teknik, fashion serta pemasarannya.

Menurut Emil, ada beberapa ruang untuk terus berkreasi. Pertama dari sisi metode pewarnaan, warna alam. Kedua motif dan corak, ada batik ciprat, ada yang pake komputerise yang dipadu dengan manual, ada batik cap.

“Lalu ketiga yang tidak kalah penting yakni fashion. Ini diwujudkan dalam bentuk pakaian dengan kreasi berbagai model dan gaya busana yang diberi trademark tersendiri.  Selanjutnya dipromosikan lewat ajang seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) yang telah mendunia,” imbuhnya.

Selain itu, Mantan Bupati Trenggalek ini mengajak kepada para pengrajin batik bersemangat dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi dan kreasinya.

baca juga : beli mobil bekas anti prank, ini triknya

“Pengrajin batik jangan ragu-ragu untuk menggenjot produksi dan kreasinya, kita meyakini bahwa ekonomi kreatif kita akan berkibar,” tandasnya.ggc

 

 

Komentar