Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Indonesia Mampu Produksi Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut





Gembelgaul.com - Unair (Universitas Airlangga) mampu berkapasitas 3,6 juta per hari, dengan hasil yang diproduksi sebanyak 3 juta cangkang kapsul berbasis rumput laut per hari. Bertepatan hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Industri Cangkang Kapsul berbasis rumput laut di Kampus C Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis (1/8/2019)

Sebagai tanda peresmian industri, Khofifah didampingi Rektor Unair menekan sirine dan memotong pita rangkaian bunga melati. Yang dilanjutkan dengan peninjauan ruang industri dengan mengenakan jas laboratorium berwarna putih dan pembungkus sepatu.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah mengajak dunia farmasi untuk menggunakan cangkang kapsul berbasis rumput laut seperti yang diproduksi Universitas Airlangga ini.

Selama ini berbahan baku gelatin. Berbahan baku gelatin artinya campuran dari berbagai hewani. Oleh karena itu, kalau ingin tingkat kehalalannya  tergaransi maka cangkang kapsul berbasis rumput laut ini 100 persen halal, pungkasnya

Terkait pengembangan Research and Development (R & D), Gubernur Khofifah meminta agar R & D terus berkembang pesat. Perkembangan ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). R&D tidak bisa dianggap enteng karena kemajuan industri membutuhkan update R&D secara terus menerus.

Di kampus banyak hasil riset berbagai bidang keilmuan. Hanya saja sering kali hasil riset di berbagai  perguruan tinggi  belum  berseiring   dengan kebutuhan DUDI / Dunia Usaha Dunia Industri sehingga pengembangannya belum  sampai kepada  produk jadi dan diproduksi secara masif, imbuhnya.

Sementara itu, Rektor Unair Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA mengatakan, industri ini memiliki kapasitas 3,6 juta per hari, bisa memenuhi 15 persen cangkang kapsul. Selain itu diharapkan bisa mengurangi impor terkait cangkang kapsul. Apalagi cangkang kalsul ini memiliki keunggulan dengan menggunakan bahan dari rumput laut.

"Ini bagian kecil dari kontribusi Universitas Airlangga terhadap masyarakat," katanya.

Dijelaskan, tahun ini akan ada 3 produk yang dikeluarkan Universitas Airlangga. Antara lain cangkang kapsul, stem cell, dan dento laser. Tahun 2025 paling tidak punya 25 produk yang beredar di pasaran. Nanti stem cell, dento laser didorong tahun ini, imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rohim mengatakan, program untuk hilirisasi untuk rumput laut harus berjalan. Karena itu, pihaknya mengapresiasi Unair yang mempelopori untuk membuat cangkang kapsul berbasis rumput laut.(bws/ggc)

Komentar