4 Tahap Untuk Kuliah dan Karier Jadi Apoteker Farmasi

13 anggota Pandawara di Imun Vaksin Influzenza dari Bio Farma. Minat jadi Ahli Farmasi ? Ini Tahapnya. Gembelgaul.com - Minat Menjadi Ahli Farmasi Macam Apoteker ? ada 4 tahapan yang harus anda lalui jika ingin menjadi Apoteker handal dan bersertifikasi. Jika Anda di wilayah Jawa Timur terutama wilayah Madura bisa konsultasi atau bergabung di PafiBangkalan dan ini 4 tahap untuk menjadi Apoteker : 1.Lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi Langkah awal untuk menjadi apoteker adalah lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi. Sebab, jurusan saat SMA/SMK dapat menentukan lolos-tidaknya ke pendidikan S1 Farmasi. Bahkan, ada beberapa perguruan tinggi yang mensyaratkan pendaftar S1 Farmasi berasal dari lulusan SMA IPA atau SMK Farmasi. Selain itu, dengan memilih Jurusan IPA di SMA/SMK, kalian dapat lebih mudah untuk menyerap materi-materi selama kuliah nanti. 2.Kuliah Apoteker Dimulai Pendidikan S1 Farmasi Pendidikan selanjutnya untuk menjadi apoteker adalah kuliah Jurusan S1 Farmasi

Tampil Cantik Dengan Kacamata, Arumi Bachsin Ajak Ayo Makan Ikan



Gembelgaul.com - Arumi Bachsin yang juga Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim,  mengingatkan kepada seluruh keluarga dimanapun berada akan pentingnya mengkonsumsi ikan. Karena, menurutnya, ikan yang kaya akan protein dan gizi tersebut sangat besar manfaatnya bagi seseorang. Untuk itu, dirinya berharap agar setiap keluarga bisa menyediakan waktu untuk makan bersama dengan menu makan ikan.

"Antara jam 18.00-21.00 sebagai jam makan bagi keluarga itu sangat penting. Dimana waktu-waktu itulah, seluruh keluarga berkumpul dan bagi ibu bisa memberikan lauk berupa ikan," ujar Arumi Bachsin Emil Dardak saat didaulat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forikan yang dilaksanakan di Hotel Milenium Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Ia menjelaskan, waktu untuk makan bersama pada pukul 18.00-21.00 merupakan waktu ideal bertemunya seorang bapak atau suami dan anak untuk berkumpul membahas setiap persoalan sehari-hari tentang keluarga untuk makan bersama dengan menu dasar ikan. 

"Kami akan terus menggencarkan jam 18.00-21.00 harus makan di rumah dan di meja makan. Kami akan terus mensosialisasikannya tanpa henti. Syaratnya di rumah harus ada bapaknya dan anak," terangnya. 

Menurutnya, lewat makan bersama itulah akan terjadi kolaborasi kekompakan diantara keluarga dengan saling bercerita dan memberikan gizi pada keluarga. 

"Lewat makan bersama di jam 18.00-21.00 itulah dalam keluarga terjadi kolaborasi dan kekompakan sekaligus memberikan gizi terbaik lewat ikan," tegasnya. 

Selain mengingatkan pentingnya jam makan keluarga, Arumi juga terus berupaya untuk mensosialisasikan di lingkungan pondok pesantren (ponpes) dengan menambah gizinya lewat menu dasar ikan.

Pihaknya bersama PKK akan terus melakukan sosialisasi dan masuk pada lingkungan ponpes untuk meningkatkan gizi dari para santri. Mereka harus dimulai untuk diberikan edukasi pentingnya memasak ikan di ponpes.

"Jatim memiliki banyak ponpes, maka kita ingin fokus meningkatkan kualitas gizi seluruh masyarakat. Kita akan terus mengedukasi lewat gerakan Forikan dan PKK dengan menggerakkan gemar makan ikan, baik memproses ikan laut maupun tawar untuk disampaikan di lingkungan ponpes," jelasnya. 

Terkait persoalan stunting,  Arumi masih melihat di beberapa kabupaten/kota terdapat masalah tersebut. Utamanya daerah yang menjadi lumbung gizi seperti daerah penghasil susu atau daerah penghasil ikan. 

Istri Wagub Jatim itu menilai, pola hidup yang kurang bersih dan sehat menjadi pemicu banyaknya daerah yang masih tinggi angka stunting nya.  Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dan program secara bersama-sama baik kementerian/lembaga dan seluruh dinas di provinsi maupun kabupaten/kota untuk membantu mempercepat pengurangan angka stunting di Jatim.(bws/ggc)

Komentar