Lembayung, Debut Baim Wong Sebagai Sutradara Horor

  Gembelgaul.com - Prime Eagle Studios dan Tiger Wong Entertainment akan merilis film horor terbaru berjudul Lembayung yang tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 19 September 2024. Film ini menandai debut Baim Wong sebagai sutradara dan menjanjikan perpaduan antara horor, misteri, dan thriller dengan plot twist yang mengejutkan. Film Lembayung mengikuti kisah Pica dan sahabatnya, Arum, yang menghadapi kejadian-kejadian mengerikan selama magang di sebuah klinik gigi di Yogyakarta. Ketegangan dimulai saat seorang pasien misterius datang di malam hari, memicu serangkaian peristiwa aneh di Klinik Lembayung. Pica harus mengungkap misteri tersebut sebelum Arum menjadi korban. Cerita film ini diadaptasi dari utas horor populer berjudul Jin Poli Gigi yang sempat viral di Twitter pada tahun 2022. Pengalaman asli penulis, Pica, menjadi inspirasi utama, meski thread tersebut tidak pernah selesai karena trauma yang dialaminya. Baim Wong menjelaskan bahwa Lembayung akan memberikan

Tampil Cantik Dengan Kacamata, Arumi Bachsin Ajak Ayo Makan Ikan



Gembelgaul.com - Arumi Bachsin yang juga Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim,  mengingatkan kepada seluruh keluarga dimanapun berada akan pentingnya mengkonsumsi ikan. Karena, menurutnya, ikan yang kaya akan protein dan gizi tersebut sangat besar manfaatnya bagi seseorang. Untuk itu, dirinya berharap agar setiap keluarga bisa menyediakan waktu untuk makan bersama dengan menu makan ikan.

"Antara jam 18.00-21.00 sebagai jam makan bagi keluarga itu sangat penting. Dimana waktu-waktu itulah, seluruh keluarga berkumpul dan bagi ibu bisa memberikan lauk berupa ikan," ujar Arumi Bachsin Emil Dardak saat didaulat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forikan yang dilaksanakan di Hotel Milenium Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Ia menjelaskan, waktu untuk makan bersama pada pukul 18.00-21.00 merupakan waktu ideal bertemunya seorang bapak atau suami dan anak untuk berkumpul membahas setiap persoalan sehari-hari tentang keluarga untuk makan bersama dengan menu dasar ikan. 

"Kami akan terus menggencarkan jam 18.00-21.00 harus makan di rumah dan di meja makan. Kami akan terus mensosialisasikannya tanpa henti. Syaratnya di rumah harus ada bapaknya dan anak," terangnya. 

Menurutnya, lewat makan bersama itulah akan terjadi kolaborasi kekompakan diantara keluarga dengan saling bercerita dan memberikan gizi pada keluarga. 

"Lewat makan bersama di jam 18.00-21.00 itulah dalam keluarga terjadi kolaborasi dan kekompakan sekaligus memberikan gizi terbaik lewat ikan," tegasnya. 

Selain mengingatkan pentingnya jam makan keluarga, Arumi juga terus berupaya untuk mensosialisasikan di lingkungan pondok pesantren (ponpes) dengan menambah gizinya lewat menu dasar ikan.

Pihaknya bersama PKK akan terus melakukan sosialisasi dan masuk pada lingkungan ponpes untuk meningkatkan gizi dari para santri. Mereka harus dimulai untuk diberikan edukasi pentingnya memasak ikan di ponpes.

"Jatim memiliki banyak ponpes, maka kita ingin fokus meningkatkan kualitas gizi seluruh masyarakat. Kita akan terus mengedukasi lewat gerakan Forikan dan PKK dengan menggerakkan gemar makan ikan, baik memproses ikan laut maupun tawar untuk disampaikan di lingkungan ponpes," jelasnya. 

Terkait persoalan stunting,  Arumi masih melihat di beberapa kabupaten/kota terdapat masalah tersebut. Utamanya daerah yang menjadi lumbung gizi seperti daerah penghasil susu atau daerah penghasil ikan. 

Istri Wagub Jatim itu menilai, pola hidup yang kurang bersih dan sehat menjadi pemicu banyaknya daerah yang masih tinggi angka stunting nya.  Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dan program secara bersama-sama baik kementerian/lembaga dan seluruh dinas di provinsi maupun kabupaten/kota untuk membantu mempercepat pengurangan angka stunting di Jatim.(bws/ggc)

Komentar