4 Tahap Untuk Kuliah dan Karier Jadi Apoteker Farmasi

13 anggota Pandawara di Imun Vaksin Influzenza dari Bio Farma. Minat jadi Ahli Farmasi ? Ini Tahapnya. Gembelgaul.com - Minat Menjadi Ahli Farmasi Macam Apoteker ? ada 4 tahapan yang harus anda lalui jika ingin menjadi Apoteker handal dan bersertifikasi. Jika Anda di wilayah Jawa Timur terutama wilayah Madura bisa konsultasi atau bergabung di PafiBangkalan dan ini 4 tahap untuk menjadi Apoteker : 1.Lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi Langkah awal untuk menjadi apoteker adalah lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi. Sebab, jurusan saat SMA/SMK dapat menentukan lolos-tidaknya ke pendidikan S1 Farmasi. Bahkan, ada beberapa perguruan tinggi yang mensyaratkan pendaftar S1 Farmasi berasal dari lulusan SMA IPA atau SMK Farmasi. Selain itu, dengan memilih Jurusan IPA di SMA/SMK, kalian dapat lebih mudah untuk menyerap materi-materi selama kuliah nanti. 2.Kuliah Apoteker Dimulai Pendidikan S1 Farmasi Pendidikan selanjutnya untuk menjadi apoteker adalah kuliah Jurusan S1 Farmasi

Pulang Haji, Guru SD Lamongan Diamputasi Gara-Gara Diabetes



Gembelgaul.com – Turun dari bus, Suratmin yang kini bargabung dengan kloter 37 tak langsung masuk kedalam hall Mina, Kamis (29/8/2019) pukul 16.40 WIB. Pria 79 tahun asal Kabupaten Lamongan ini tetap berdiri didepan pintu masuk  gudang Hall Mina. Ternyata, ia sedang menunggu istrinya yang masih berada didalam bus 10, bus khusus untuk jemaah haji resiko tinggi.
Tak berselang lama, Supraptiningsih istri Suratmin turun dari bus diangkat oleh petugas untuk dinaikkan ke kursi roda.

Dengan sedikit meringis menahan rasa sakit, Supraptiningsih didorong petugas memasuki hall melewati pintu depan hall.
Wanita 59 tahun ini baru saja menjalani operasi amputasi kaki. Kaki kanan wanita ini diamputasi oleh tim dokter Rumah Sakit Arab Saudi lima belas hari lalu karena penyakit diabetes yang tengah dideritanya. Menurut penuturan Supraptiningsih, tim dokter RSAS menyarankan untuk amputasi karena bila tidak diamputasi akan menjalar ke seluruh tubuh.

“Tanpa pikir panjang, tanpa ada suami dan dokter yang mendampingi di rumah sakit karena tidak diperbolehkan mendampingi di rumah sakit, saya putuskan ya untuk amputasi,” tutur guru SD ini tegar.

Akibat amputasi tersebut, warga Desa Dukoh RT/RW 1 Sukolilo, Sukodadi Lamongan ini harus mengikhlaskan kehilangan kaki kanannya. Setelah melalui beberapa perawatan hingga sekitar 9 hari, kondisi Supraptiningsih mulai lebih baik.
Supraptiningsih dan Suratmin sebelumnya tergabung dalam kloter 79 asal Kabupaten Lamongan yang terbang ke tanah suci pada tanggal 3 Agustus 2019 lalu dan dijadwalkan akan pulang ke tanah air pada tanggal 13 September 2019 depan. Namun, karena kondisi Supraptiningsih yang membutuhkan perawatan lebih, maka tim TKHI kloter 79 mengajukan tanazul untuk suami istri ini dan bergabung dengan kloter 37 yang datang sore hari ini.

Supraptiningsih bersyukur, ia bersama suaminya masih dapat melakukan seluruh rangkaian rukun haji meskipun belum bisa menjalankan ibadah umroh serta sunnah lainnya.

“Hal yang bikin saya terharu, melihat teman-teman satu rombongan berangkat, saya tidak bisa apa-apa. Makan dibantu, sedikit-sedikit perlu dibantu,” ujarnya sambil terisak.(bws/ggc)

Komentar