Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Inovasi Terbaru Aplikasi GPS Lokasi Ikan Via Android Untuk Nelayan Jatim


Gembelgaul.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik rencana adopsi teknologi informasi oleh para nelayan di pesisir Jawa Timur. 

Rencananya, nelayan di tiga kabupaten yakni Pamekasan, Pacitan, dan Lamongan akan diperkenalkan aplikasi android berbasis Global Position System (GPS) untuk mendeteksi keberadaan ikan. Dengan begitu, akan semakin memudahkan nelayan saat melakukan penangkapan ikan di laut. Kerjasama ini dilakukan Pemprov Jatim bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. 

"Sudah  saatnya nelayan diperkenalkan digital IT untuk menangkap ikan. Jika saat ini nelayan mencari  ikan menggunakan insting, apalagi lautan Indonesia sedemikian luasnya. Maka dirasa perlu penerapan teknologi agar kerja para nelayan kita semakin efektif dan efisien waktu, tenaga dan BBM nya tetapi  maksimal jumlah tangkapannya," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, seusai menerima  Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman, Purbaya Yudhi Sadewa, Jum'at (6/9/2019). 

Khofifah mengatakan, dengan aplikasi tersebut memungkinkan nelayan melihat dimana lokasi ikan berada, sehingga mereka bisa langsung menuju ke lokasi ikan yang sedang berkumpul tersebut. 

"Poinnya nelayan tidak harus muter-muter, mereka tahu kemana tempat yang harus dituju. Dan tempat itu sudah dipastikan ada ikannya, sehingga mereka bisa hemat waktu, hemat energi dan tenaga tetapi mendapatkan hasil yang berlimpah," imbuhnya. 

Tiga kabupaten  akan dijadikan pilot project pertama di wilayah Jawa Timur adalah Pacitan, Lamongan dan Pamekasan.  Selanjutnya akan diperluas diseluruh wilayah pesisir Jawa Timur. Program ini merupakan bagian dari program 1 juta nelayan berdaulat yang diinisiasi oleh  Kemenko Kemaritiman. 

Selain uji coba penggunaan aplikasi android bagi nelayan, lanjut Khofifah, Pemprov Jawa Timur juga akan mencoba menerapkan teknologi pengawetan ikan dengan cara PIO (Pengawetan Ikan Organik).

"Sebelumnya kan menggunakan es batu dan garam. Bahkan  ada yang menggunakan bahan pengawet berbahaya bagi makanan  seperti formalin dan boraks.  Nah ini kita akan coba dengan menggunakan daun kesemek. Jadi tidak ada lagi yang namanya pengawetan menggunakan bahan-bahan kimia," ujarnya.

Baik PIO maupun Aplikasi android ini sudah diuji coba di beberapa kabupaten di  Jawa Barat, jadi Jawa Timur merupakan uji coba kedua. "Semoga ikhtiar ini  dapat meningkatkan taraf kesejahteraan  nelayan Jatim ,"  tuturnya.(bws/ggc)

Komentar