Tulang Belulang Tulang : Mangokal Holi, Keluarga Batak dan Danau Toba

  Gembelgaul.com - Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang tak terhingga, dan salah satu tradisi unik yang berasal dari masyarakat Batak adalah Mangokal Holi. Tradisi ini menjadi latar penting dalam film Tulang Belulang Tulang, sebuah karya terbaru dari sutradara Sammaria Sari Simanjuntak yang akan tayang pada 26 September 2024. Film ini tidak hanya menggali cerita keluarga dan identitas, tetapi juga menampilkan kekayaan tradisi Batak serta keindahan alam Danau Toba sebagai latar yang memukau. Apa Itu Mangokal Holi? Mangokal Holi adalah upacara sakral dalam budaya Batak yang melibatkan pemindahan tulang belulang leluhur ke tempat yang lebih terhormat, biasanya ke sebuah monumen khusus bernama Tugu. Upacara ini dilakukan sebagai penghormatan dan rasa bakti kepada leluhur yang diyakini akan memberkati keturunannya dengan kebaikan dan kesejahteraan. Upacara Mangokal Holi merupakan simbol kebanggaan bagi keluarga Batak, karena menunjukkan bahwa mereka ma

Sambut Industri 4.0, Untag Surabaya Gelar Seminar Machine Learning dan Deep Learning


Gembelgaul.com - Guna menghadapi industri 4.0 yang perkembangannya terus meningkat secara pesat dibutuhkan cara strategis untuk mengejarnya. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengoptimalkan machine learning dan deep learning. Tidak hanya itu, cara tersebut juga harus ditunjang dengan artificial intelegence atau kecerdasan buatan.

"Sekarang ketika kita bicara kecerdasan buatan adalah salah satu bentuknya lewat machine learning. Machine learning bertujuan untuk membawa kecerdasan buatan melalui belajar lewar data yang ada," ujar Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Machine Learning dan Deep Learning di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya, Minggu (3/11/2019).

Ia mengatakan, machine learning dan deep learning dalam industri 4.0 dapat dilakukan dalam bentuk volume yang besar. Sehingga, cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan kompleksitas data yang tinggi.

Pemprov Jatim sendiri melihat, industri 4.0 menjadi hal yang sangat penting. Karena, terdapat tiga sektor yang mampu berperan sebagai penggerak industri saat ini. Yakni penguatan digitalisasi, kecerdasan buatan serta konektivitas internet.

"Ketiganya ini sangat pesat perkembangannya. Dan kita harus segera menangkap peluang ini dan mengoptimalisasikannya," jelasnya.
Emil berharap, lewat machine dan deep learning tersebut diharapkan dapat menangkap peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim. Karena, sepertiga pertumbuhan ekonomi diisi oleh sektor manufakturing.

Kalau pihak pemerintah tidak bisa menempatkan dan memiliki tenaga profesional yang bisa menguasai machine dan deep learning, maka daya saing dari manufakturing akan tertinggal. Terutama pada segi daya saing dalam memberikan pelayanan di sektor publik.

Saat ini, sebut Emil Dardak, industri 4.0 menjadi solusi utama bagi sektor publik. Utamanya dalam menambah sistem dan bukan lagi menambah jumlah orang. Jadi pemerintah harus berani menaruh APBD yang lebih besar untuk membayar teknologi, dan bukan hanya menambah orang atau pegawai.

Dirinya optimis, bahwa melalui dukungan teknologi yang ada bisa melayani masyarakat dengan lebih cepat, tepat dan transparan, terutama lewat machine dan deep learning.

"Kami mengapresiasi Untag Surabaya yang telah menggagas seminar machine learning dan deep learning ini sebagai solusi dalam menghadapi industri 4.0 di Jatim," tegasnya.

Bahkan, lewat cara tersebut diharapkan mampu diaplikasikan, utamanya lewat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Singosari.

"Kami mengajak Untag Surabaya, untuk menjadi patner khususnya jadi model aplikasi machine learning dan deep learning ini. Kita ingin Untag menjadi pionir sekaligus key akademik di sektor ini," jelasnya.

Dekan Fakultas Teknik Untag Surabaya, Dr. Sajiyo mengatakan, Wagub Emil Dardak memiliki komitmen di ilmu pengetahuan yang cukup besar. Era digital ditantang untuk mengikuti perkembangan zaman.
Dirinya mengibaratkan seperti musim. Jika tidak mengikuti musim atau zaman, maka musim atau zaman tersebut akan meninggalkan. Dan teknologi menjadi modal untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.

"Oleh karena itu, kita harus konsisten untuk menghadapi tantangan di masa mendatang dengan menguasai teknologi yang ada dan sedang berkembang," jelasnya.

Selain Wagub Emil Dardak, turut hadir sebagai narasumber lainnya yakni, Dr. Ing Ridho Rahmadi, S.Kom, M.Sc, Dhomas Hatta Furdhuli, Supangat ITI, Dr. Fajar Astuti S.Kom, M. Kom. (bws/ggc)

Komentar