Tolak Selingkuh Lewat Detektif Jaga Jarak

Film Detektif Jaga Jarak, background pandemi bertahan hidup dengan menjadi mata-mata. Gembelgaul.com – Tolak selingkuh lewat detektif partikelir yang menjadi tema film Detektif Jaga Jarak, Film bergenre drama komedi ini ditulis oleh Rahabi Mandra dengan jajaran produser Rodney Louis Vincent, Ajeng Vincent (Seven Sunday Films) dan Tesadesrada Ryza (Temata Studios). Apa jadinya kalau Marthino Lio beraksi jadi detektif partikelir bareng aktor cilik Bima Sena? Jangan lewatkan film terbaru dari Seven Sunday Films dan Temata Studios berjudul “Detektif Jaga Jarak” yang akan resmi tayang tanggal 1 Juni 2023.   “Kami (Seven Sunday Films) sebetulnya sudah lama ingin membuat film komedi. Ketika bertemu dengan Rahabi Mandra, beliau tertarik untuk menyumbang ide dan menulis ceritanya. Tidak lama setelah itu, kami langsung garap produksi film ini tepatnya di tahun 2021,” ungkap Rodney Louis Vincent tentang awal pengembangan filmnya. Kisah menarik datang dari Rahabi Mandra selaku Penulis

Makan Ikan, Solusi Jitu Ala Arumi Bachsin Atasi Corona



Gembelgaul.com - Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak membagikan sebanyak 150 paket produk olahan ikan kepada masyarakat terutama lansia serta anak-anak yang ada di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
150 paket yang masing-masing berisi 2 kg ikan, 5 kg produk frozen food olahan ikan, 2 kaleng sarden, 2 kaleng tuna, serta 3 buah masker ini dibagikan Arumi saat acara Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kantor Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (4/8).


Arumi mengatakan, pembagian paket yang dilakukan bersamaan dengan kampanye Gemarikan ini dilakukan untuk menanggulangi dampak Covid-19 di daerah rawan pangan dan stunting. Program ini sendiri dilakukan Forikan Provinsi Jawa Timur bersama dengan Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan di 38 kab/kota.

“Saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia termasuk Jatim, kami harap bantuan paket ini dapat membantu memenuhi gizi terutama anak-anak dan para lansia. Apalagi ikan ini kandungan gizinya sangat baik bagi imunitas tubuh sehingga turut menjaga diri kita terutama saat situasi seperti ini,” katanya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat kondisi yang biasa menjadi tidak biasa. Contohnya sekolah dilakukan secara pembelajaran jarak jauh serta aktivitas di posyandu yang sempat terhenti. Padahal, di posyandu ada bina keluarga balita, bina keluarga remaja, sampai bina keluarga lansia.

“Ibaratnya dari hamil sampai lansia ada di posyandu. Karena pandemi ini banyak posyandu yang tidak beroperasi. Terutama di daerah-daerah yang masih zona merah seperti Surabaya dan Sidoarjo. Padahal posyandu ini sangat penting dalam memantau kesehatan anak-anak dan para lansia,” kata Ketua TP PKK Provinsi Jatim ini.
Tidak hanya itu, kasus stunting yang masih tinggi menjadi alasan dilakukannya program ini. Tercatat ada 16 kab/kota di Jatim yang menjadi fokus karena angka stunting yang masih tinggi. 

“Sehingga walaupun masih dalam kondisi pandemi kita membuat acara ini untuk sama-sama menjaga kesehatan dan mencegah stunting. Apalagi ikan memiliki banyak gizi terutama untuk anak-anak karena ikan ada omega 3 serta DHA yang baik dalam pembentukan otak anak,” jelasnya.

Arumi menambahkan, selain bagus dalam pembentukan otak, ikan juga mempunyai manfaat untuk kesehatan jantung. Selain itu ikan merupakan sumber protein yang paling mudah diserap oleh tubuh anak-anak dan lansia.

“Kalau anak-anak balita pencernaannya belum sempurna. Sedangkan lansia pencernaannya sudah tidak sekuat dulu sehingga butuh yang lembut. Protein adalah salah satu zat yang sangat penting untuk pembentukan otot tetapi harus kita pilih juga sumber protein yang paling mudah diserap oleh tubuh sehingga badan kita tidak berat untuk mencernanya,” katanya.
Di akhir, Arumi kembali mengajak masyarakat untuk rutin mengkonsumsi ikan. Tidak perlu mahal, namun banyak jenis ikan dengan harga terjangkau tapi nilai gizinya tinggi. Dengan begitu tidak membebani keuangan keluarga. 
Dirinya pun berharap bantuan paket olahan ikan ini dapat menjadi stimulan sehingga kebiasaan mengkonsumsi ikan di rumah menjadi meningkat. 

“Investasi yang bagus untuk anak-anak kita salah satunya dengan memberikan gizi yang bagus, karena ibaratnya sebutir nasi pun yang mereka makan adalah sarana untuk mereka bertumbuh dan investasi kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak dengan baik kelak ia menjadi orang yang sukses. Anak yang dibesarkan dengan gizi yang baik dengan anak yang tidak diperhatikan gizinya, tentu berbeda,” kata Arumi.

Sementara itu, Ketua Forikan Kab. Sidoarjo, Ida Nur Ahmad Syaifuddin berharap program ini memberikan dampak positif pada warga Sidoarjo terutama anak-anak dan lansia di masa pandemi ini. Selain itu, acara Gemarikan ini diharapkan dapat ikut menurunkan kasus stunting di Sidoarjo.
“Stunting di Kab. Sidoarjo pada tahun 2019 tercatat sebesar 11,09 persen dan Kec. Sedati ini termasuk daerah prioritas. Dengan adanya penyerahan bantuan kami harap dapat memenuhi asupan protein terutama bagi anak-anak,” pungkasnya.(ggc)

Komentar