Racun Sangga, Film Mistik Santet Versi Banjarmasin

  Gembelgaul.com - Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga adalah film horor terbaru karya Rizal Mantovani yang diproduksi oleh Sunil Soraya melalui Soraya Intercine Films. Film ini diadaptasi dari kisah nyata yang sempat viral di media sosial, ditulis oleh Gusti Gina. Mengangkat tema santet mematikan bernama racun sangga, cerita ini membawa penonton menyelami teror psikologis dan mistis yang melampaui logika. Mengisahkan perjalanan tragis pasangan baru menikah, Andi (Fahad Haydra) dan Maya (Frederika Cull), yang menjadi korban kekuatan ghaib. Setelah mereka pindah rumah, berbagai kejadian aneh mulai menghantui, seperti penampakan hewan mati, suara-suara aneh, hingga kondisi fisik Andi yang memburuk drastis. Film ini menawarkan visual menegangkan, terutama bagi penonton dengan trypophobia, berkat detail efek racun sangga yang memicu ketakutan mendalam. Melalui penyutradaraan yang matang, Rizal Mantovani menghadirkan atmosfer horor yang intens. Kombinasi alur kisah nyata, ...

8 Imunisasi Dasar Wajib Diketahui Untuk Anak

8 Imunisasi Dasar Wajib Diketahui Untuk Anak


Gembelgaul.com - Sejak dini anak dilakukan imunisasi dasar agar kebal terhadap virus dan penyakit yang rawan si kecil, ini wajib diketahui orang tua untuk sikap pencegahan. Info imunisasi dasar ini di diperoleh puskesmas atau rumah sakit di kota anda, atau kalian ada di Sumatera Barat tepatnya di kota Painan bisa info di pafipainan.

Orang tua memang dianjurkan untuk memenuhi semua imunisasi anak sesuai usia si Kecil. Namun, terdapat beberapa jenis imunisasi dasar lengkap yang bersifat wajib untuk diberikan kepada anak. Jenis-jenis imunisasi tersebut di antaranya adalah:

1.Polio, untuk mencegah penularan penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

2.Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis B.

3.BCG, bertujuan mencegah penyakit TB (tuberkulosis) yang dapat berujung menjadi meningitis.

4.HiB, untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus Haemophilus influenzae type B, misalnya HiB meningitis dan HiB pneumonia.

5.DPT, untuk mencegah risiko penyakit difteri, pertussis, dan tetanus.

6.MMR, bertujuan mencegah penularan penyakit gondok, campak, dan rubella.

7.Rotavirus, untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan.

8.PCV, untuk mencegah infeksi bakteri penyebab pneumonia.

Imunisasi terkadang menimbulkan beberapa efek samping. Meski begitu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena reaksi yang timbul umumnya bersifat ringan.

Rata-rata efek samping akibat imunisasi dasar lengkap ini adalah ruam, demam ringan, dan nyeri di area suntikan.

Reaksi ringan tersebut sebenarnya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang membentuk antibodi.

Tak menutup kemungkinan bahwa vaksin bisa menyebabkan efek samping berat, seperti alergi hingga anafilaksis. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi.

Jika anak belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap melebihi batas usia yang dijadwalkan, maka dapat dilakukan imunisasi.

Program ini akan diberikan hingga anak berusia 18 tahun. Sayangnya, program ini tidak mencakup semua jenis vaksin.

Beberapa jenis vaksin yang bisa disusulkan jika anak terlambat imunisasi dasar adalah polio, hepatitis B, DPT, dan MMR apabila anak belum mendapatkan vaksin campak setelah memasuki usia satu tahun.

Melewatkan jadwal imunisasi dapat meningkatkan risiko tertularnya penyakit. Karenanya, penting bagi setiap orang tua untuk memastikan buah hatinya mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal imunisasi dasar lengkap yang telah ditetapkan.ggc

 


Komentar