GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Bene Dion, Boris Bokir, Indra Jegel, dan Oki Rengga, kwartet yang dikenal dengan humor liar dan spontan, tampil lagi lewat AGAK LAEN Menyala Pantiku!, sebuah film yang memadukan misteri, aksi, dan komedi yang tidak pernah jauh dari identitas mereka.
Jika di film pertama mereka bergelut dengan hiruk pikuk
pasar malam dan rumah hantu, kali ini mereka melangkah sebagai detektif cupu yang
harus memecahkan kasus pembunuhan anak walikota Yamakarta.
Misi itu bukan sekadar pekerjaan bagi mereka. Ini adalah
taruhan besar atas masa depan mereka. Terancam dipecat karena serangkaian
kegagalan sebelumnya, mereka harus membuktikan bahwa mereka pantas tetap berada
di bawah institusi tempat mereka bekerja.
Petunjuk yang mereka temukan mengarah ke sebuah panti jompo,
sebuah lokasi yang jarang dieksplorasi dalam film komedi Indonesia.
Panti jompo yang sering dianggap tempat sunyi justru
dipotret Imajinari dan Muhadkly Acho sebagai ruang hangat, penuh karakter, tawa,
dan misteri yang menunggu untuk dibuka.
Muhadkly Acho yang bertindak sebagai penulis dan sutradara
menghadirkan warna komedi yang berbeda dari film pertamanya.
Dengan melibatkan banyak lansia dalam berbagai adegan, ia
menyusun narasi komedi situasional yang bertabrakan dengan ketegangan.
Hasilnya adalah suasana yang hidup, penuh kejutan, dan tetap
menyisakan ruang kehangatan. Humor tidak hanya datang dari dialog cepat atau
adegan slapstick, tetapi juga tumbuh dari dinamika antargenerasi yang tampil
alami di layar.
Para pemeran utama membawa pengalaman personal ke dalam film
ini. Indra Jegel menyebut adanya banyak petunjuk baru yang membuat ritme komedi
semakin seru untuk diikuti.
Boris Bokir, yang mendapat porsi drama lebih besar, menilai
bahwa pilihan cerita dan inside joke mampu menjangkau penonton yang bahkan
tidak mengikuti Podcast AGAK LAEN.
Oki Rengga yang kali ini beradu peran dengan istrinya
sendiri menyimpan cerita manis dari proses syuting.
Ia menceritakan sebuah adegan yang membuatnya berbunga bunga
selama dua minggu dan memberikan pandangan berbeda selama berada di lokasi
pengambilan gambar.
Sementara Bene Dion yang ikut menyusun cerita bersama Ernest
Prakasa menjelaskan bahwa evaluasi dari film pertama membuat mereka lebih
matang tanpa harus mengekang keberanian dalam meracik komedi. Komedi pinggir
jurang tetap muncul tetapi diramu agar lucu dan tetap aman untuk penonton.
Antusiasme yang besar sudah terlihat bahkan sebelum film
resmi tayang. Special screening di 27 kota habis terjual begitu cepat ditambah
dengan roadshow di Sumatera yang juga disambut meriah.
Kwartet AGAK LAEN terjun langsung menyapa penonton
menghadirkan energi yang akrab seperti saat mereka muncul di podcast maupun
panggung komedi.
Produser Ernest Prakasa menekankan bahwa film ini ingin
menunjukkan panti jompo sebagai tempat yang hangat dan membahagiakan.
Dipa Andika menambahkan bahwa respons positif dari penonton
di berbagai kota menjadi sinyal kuat bahwa ledakan tawa dari film ini akan
makin besar saat tayang serentak.
Agak Laen Menyala Pantiku! pada akhirnya hadir bukan hanya
sebagai sekuel tetapi sebagai perayaan tawa menjelang penutup tahun.
Film ini membawa misteri, menghadirkan kehangatan, dan
menciptakan gelombang tawa yang memenuhi ruang bioskop tanpa henti.
Mulai 27 November 2025 film ini tayang di jaringan bioskop
seluruh Indonesia. Malaysia akan menyusul pada 4 Desember dilengkapi dengan
roadshow yang berlangsung mulai 4 sampai 7 Desember.
Penonton diajak membawa jas hujan karena di film ini akan
ada hujan tawa yang rapat dari awal sampai akhir.ggc

Posting Komentar