GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Setelah sukses besar tahun lalu dan meraih lebih dari 30 ribu penonton, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara kembali hadir tahun ini dengan skala yang lebih megah dan emosional. Diselenggarakan oleh Visinema Studios bersama Indonesia Kaya dan Ciputra Artpreneur, pertunjukan ini akan berlangsung selama hampir satu bulan penuh dari 20 Juni hingga 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, dengan total 30 kali pertunjukan. Pertunjukan ini merupakan adaptasi dari salah satu intellectual property (IP) tersukses di Indonesia, Keluarga Cemara, yang telah dikenal luas melalui serial televisi dan film layar lebar. Tahun ini, musikal ini akan tampil lebih segar dengan koreografi yang lebih semarak, tata artistik panggung yang ditingkatkan, serta aransemen lagu-lagu yang diperbarui agar penonton dapat merasakan pengalaman yang lebih hangat dan menyentuh. Moving set juga akan ditambahkan untuk menghadirkan nuansa pementasan yang dinamis dan baru. ...
Ernest Prakasa : Stay Hungry, Stay Foolish dan Galau
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Ernest Prakasa : Stay Hungry, Stay Foolish dan Galau
Gembelgaul.comJika kau galau maka akan lebih produktif, itu yang diungkapkan Ernest Prakasa seorang Komika, aktor filmdan penulis skenario pada talk show Entrepreneur Plus Festival 2019 yang diadakan Unusa(Universitas NU Surabaya) pada Kamis (7/3/2019) di Atrium DBL Arena jl A Yani Surabaya.
Produktifitas menelurkan karya bukan ditentukan mood tapi keresahan hati "Keresahan akan sesuatu kalian tuangkan ke bentuk tulisan, ini juga terjadi pada diriku. sewaktu menggarap film pertama ngenest dan cek toko sebelah. Saat itu ada keresahan tentang keluarga Tionghoa berhubungan akan anak dan orang tua, jelas Ernest dengan mimik sedikit melucu.
Menurut Ernest sendirii, keresahan tentang hubungan kekuarga tidak terjadi etnis Tionghoa tapi terjadi semua suku keluarga manapun. "Dulu ibuku punya toko kelontong dan biasanya dari keluarga Tionghoa selalu anaknya jadi penerus. Tapi disisi lain sang anak punya keinginan dan passion yang ia kejar, untungnya ibuku nggak seperti itu. Membebaskan anaknya milih profesi apapun," tambah Ernest.
Keresahan-keresahan itu bisa diolah menajdi suatu karya, Ernest memberi saran jika galau itu datang maka tuangkan ke tulisan. Tulis dengan gaya dan ciri khas sendiri, "Anggap galau itu bahan bakar atau bensin untuk menggerakkan kendaraan tulisan itu sendiri," ujat Ernest yang akan menyutradai film ke -5 yang berjudul imperfect diadaptasi buku milik istrinya-Meira Anastasia dibulan Desember.
Ditambahkan Ernest juga bahwa semua itu butuh proses dan waktu yang tak singkat, keberurungan juga berperan disini. Ernest contohkan karya-karya Raditya Dika itu juga berawal dari keresahan-kerasahan gagal menjadi cowok yang gagal mencari cinta."Jika kalian membaca karya-karya awal dari Raditya Dika ada benang merah disana, curhatan seorang cowok yang tidak bisa mendapatkan ceweknya. Keresahan itu ia tulis ke blog miliknya dan ditawarkan ke penerbit, akhirnya booming serta difilmkan," ungkap Ernest kembali.
Diakhir talk show, Ernest Prakasa memberikan closing word kepada peserta yang hadir. Ernest mengambil quotes dari Steven Jobs saat berpidato di Stanford University yaitu Stay Hungry, Stay Foolish. Diartikan Ernest bahwa generasi milenial harus terus lapar dan bodoh untuk terus berkreasi agar proses kreatif tidak macet. Talk Show ini juga dihadiri Novita Hardini-istri wakil bupati Trenggalek dan Jaka Nopansyah seorang creative creator sebagai pembicara.
Komentar
Posting Komentar