Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Ernest Prakasa : Stay Hungry, Stay Foolish dan Galau

Ernest Prakasa : Stay Hungry, Stay Foolish dan Galau


Gembelgaul.com Jika kau galau maka akan lebih produktif, itu yang diungkapkan Ernest Prakasa seorang Komika, aktor filmdan penulis skenario pada talk show Entrepreneur Plus Festival 2019 yang diadakan Unusa(Universitas NU Surabaya) pada Kamis (7/3/2019) di Atrium DBL Arena jl A Yani Surabaya.

Produktifitas menelurkan karya bukan ditentukan mood tapi keresahan hati "Keresahan akan sesuatu kalian tuangkan ke bentuk tulisan, ini juga terjadi pada diriku. sewaktu menggarap film pertama ngenest dan cek toko sebelah. Saat itu ada keresahan tentang keluarga Tionghoa berhubungan akan anak dan orang tua, jelas Ernest dengan mimik sedikit melucu.
Menurut Ernest sendirii, keresahan tentang hubungan kekuarga tidak terjadi etnis Tionghoa tapi terjadi semua suku keluarga manapun. "Dulu ibuku punya toko kelontong dan biasanya dari keluarga Tionghoa selalu anaknya jadi penerus. Tapi disisi lain sang anak punya keinginan dan passion yang ia kejar, untungnya ibuku nggak seperti itu. Membebaskan anaknya milih profesi apapun," tambah Ernest.

Keresahan-keresahan itu bisa diolah menajdi suatu karya, Ernest memberi saran jika galau itu datang maka tuangkan ke tulisan. Tulis dengan gaya dan ciri khas sendiri, "Anggap galau itu bahan bakar atau bensin untuk menggerakkan kendaraan tulisan itu sendiri," ujat Ernest yang akan menyutradai film ke -5 yang berjudul imperfect diadaptasi buku milik istrinya-Meira Anastasia dibulan Desember.

Ditambahkan Ernest juga bahwa semua itu butuh proses dan waktu yang tak singkat, keberurungan juga berperan disini. Ernest contohkan karya-karya Raditya Dika itu juga berawal dari keresahan-kerasahan gagal menjadi cowok yang gagal mencari cinta."Jika kalian membaca karya-karya awal dari Raditya Dika ada benang merah disana, curhatan seorang cowok yang tidak bisa mendapatkan ceweknya. Keresahan itu ia tulis ke blog miliknya dan ditawarkan ke penerbit, akhirnya booming serta difilmkan," ungkap Ernest kembali.

Diakhir talk show, Ernest Prakasa memberikan closing word kepada peserta yang hadir. Ernest mengambil quotes dari Steven Jobs saat berpidato di Stanford University yaitu Stay Hungry, Stay Foolish. Diartikan Ernest bahwa generasi milenial harus terus lapar dan bodoh untuk terus berkreasi agar proses kreatif tidak macet. Talk Show ini juga dihadiri Novita Hardini-istri wakil bupati Trenggalek dan Jaka Nopansyah seorang creative creator sebagai pembicara.



Komentar