Tulang Belulang Tulang : Mangokal Holi, Keluarga Batak dan Danau Toba

  Gembelgaul.com - Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang tak terhingga, dan salah satu tradisi unik yang berasal dari masyarakat Batak adalah Mangokal Holi. Tradisi ini menjadi latar penting dalam film Tulang Belulang Tulang, sebuah karya terbaru dari sutradara Sammaria Sari Simanjuntak yang akan tayang pada 26 September 2024. Film ini tidak hanya menggali cerita keluarga dan identitas, tetapi juga menampilkan kekayaan tradisi Batak serta keindahan alam Danau Toba sebagai latar yang memukau. Apa Itu Mangokal Holi? Mangokal Holi adalah upacara sakral dalam budaya Batak yang melibatkan pemindahan tulang belulang leluhur ke tempat yang lebih terhormat, biasanya ke sebuah monumen khusus bernama Tugu. Upacara ini dilakukan sebagai penghormatan dan rasa bakti kepada leluhur yang diyakini akan memberkati keturunannya dengan kebaikan dan kesejahteraan. Upacara Mangokal Holi merupakan simbol kebanggaan bagi keluarga Batak, karena menunjukkan bahwa mereka ma

Ernest Prakasa : Stay Hungry, Stay Foolish dan Galau

Ernest Prakasa : Stay Hungry, Stay Foolish dan Galau


Gembelgaul.com Jika kau galau maka akan lebih produktif, itu yang diungkapkan Ernest Prakasa seorang Komika, aktor filmdan penulis skenario pada talk show Entrepreneur Plus Festival 2019 yang diadakan Unusa(Universitas NU Surabaya) pada Kamis (7/3/2019) di Atrium DBL Arena jl A Yani Surabaya.

Produktifitas menelurkan karya bukan ditentukan mood tapi keresahan hati "Keresahan akan sesuatu kalian tuangkan ke bentuk tulisan, ini juga terjadi pada diriku. sewaktu menggarap film pertama ngenest dan cek toko sebelah. Saat itu ada keresahan tentang keluarga Tionghoa berhubungan akan anak dan orang tua, jelas Ernest dengan mimik sedikit melucu.
Menurut Ernest sendirii, keresahan tentang hubungan kekuarga tidak terjadi etnis Tionghoa tapi terjadi semua suku keluarga manapun. "Dulu ibuku punya toko kelontong dan biasanya dari keluarga Tionghoa selalu anaknya jadi penerus. Tapi disisi lain sang anak punya keinginan dan passion yang ia kejar, untungnya ibuku nggak seperti itu. Membebaskan anaknya milih profesi apapun," tambah Ernest.

Keresahan-keresahan itu bisa diolah menajdi suatu karya, Ernest memberi saran jika galau itu datang maka tuangkan ke tulisan. Tulis dengan gaya dan ciri khas sendiri, "Anggap galau itu bahan bakar atau bensin untuk menggerakkan kendaraan tulisan itu sendiri," ujat Ernest yang akan menyutradai film ke -5 yang berjudul imperfect diadaptasi buku milik istrinya-Meira Anastasia dibulan Desember.

Ditambahkan Ernest juga bahwa semua itu butuh proses dan waktu yang tak singkat, keberurungan juga berperan disini. Ernest contohkan karya-karya Raditya Dika itu juga berawal dari keresahan-kerasahan gagal menjadi cowok yang gagal mencari cinta."Jika kalian membaca karya-karya awal dari Raditya Dika ada benang merah disana, curhatan seorang cowok yang tidak bisa mendapatkan ceweknya. Keresahan itu ia tulis ke blog miliknya dan ditawarkan ke penerbit, akhirnya booming serta difilmkan," ungkap Ernest kembali.

Diakhir talk show, Ernest Prakasa memberikan closing word kepada peserta yang hadir. Ernest mengambil quotes dari Steven Jobs saat berpidato di Stanford University yaitu Stay Hungry, Stay Foolish. Diartikan Ernest bahwa generasi milenial harus terus lapar dan bodoh untuk terus berkreasi agar proses kreatif tidak macet. Talk Show ini juga dihadiri Novita Hardini-istri wakil bupati Trenggalek dan Jaka Nopansyah seorang creative creator sebagai pembicara.



Komentar