Pangku Besutan Reza Rahadian Tampil di Cannes Film Festival 2025

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Di antara gemerlap layar perak dan riuh tepuk tangan para insan perfilman dunia, Indonesia kembali menorehkan kehadirannya yang penuh makna di ajang bergengsi Cannes Film Festival 2025. Bukan sekadar datang, tetapi tampil dengan semangat baru, membawa cerita, wajah, dan suara dari negeri sendiri untuk disampaikan kepada dunia. Melalui Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang menjadi bagian dari festival, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara dengan industri kreatif yang tumbuh pesat dan penuh potensi. Dari produser hingga animator, dari sineas muda hingga aktor legendaris, semuanya bersatu dalam satu misi: menjadikan sinema sebagai jembatan budaya dan kekuatan diplomasi yang membanggakan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam taklimat media di Jakarta menyampaikan apresiasinya atas keikutsertaan ini, menyebut bahwa kehadiran Indonesia di Cannes adalah bentuk nyata dari semangat kolektif membangun jati diri bang...

Kaset, Alternatif Bikin Album Band Indie Murah Meriah




Gembelgaul.com - Generasi 90an pasti tidak asing dengan format kaset, mendengarkan band favorit macam Dewa 19, Sheila on 7, Padi atau Slank kala itu jadi panutan. Media kaset ini bertahan pada tahun 2000 dan digeser MP3 dan MP4 atau CD. Sebenarnya populasi kaset tidaklah hilang begitu saja tapi dikalangan musisi Indie masih populer, termasuk di Surabaya sendiri.

Ini dibuktikan House of Sampoerna(HOS) mengundang label indie Surabaya yaitu Agogo Record untuk bernostalgia akan kaset dalam Workshop Rilis Album Format Kaset di Function Hall HOS pada Sabtu (27/4/2019).


Kaset tidak sepenuh mati, menurut Yanuar Achbar dari Agogo Record bahwa dikalangan band indie lebih cenderung memakai kaset karena dalam proses produksi lebih murah dan quantity bisa minimal.

"Kaset sendiri lebih tahan lama bisa sampai 20 tahun lebih, kecuali tidak terkena jamur akut saja," tambah Ryanka dari band indie Mooikite.

Ditambahkan Ryanka sendiri, kaset jadi alternatif band yang baru rilis atau tidak terkenal tapi ingin memproduksi album sendiri. Memang populasi kaset cenderung langka, jika tidak mendapatkan stok kaset yang fresh baru yang dibanderol 5 -20 ribu durasi 60 menit, menurut Ryanka bisa memakai kaset repro yang bisa didapat di pasar loak.



"Sistemnya ditindas saja, kualitasnya juga sudah ok," tambahnya.

Workshop yang di adakan HOS ini ingin melestarikan keberadaan album kaset serta cara memproduksi secara mandiri.

"Produksinya mudah sekali, alat utamanya hanya tape deck, " ujar Fajro dari band indir Tuan Tanah.

Tape Deck inilah yang mentransfer musik dari berbagai format digital untuk kembali ke analog. Mulai dari MP3,MP4, flash disk, laptop, smartphone atau cd. Musik repro ini memiliki kualitas yang apik dan sesuai aslinya.


Daripada produksi dengan CD yang tidak bisa quantity minimal, kaset jadi alternatif. Band indie misal hanya mencetak 5 buah untuk album pertama memungkinkan. Jika memang perlu bantuan untuk reproduksi dengab media kaset. Agogo Record suap membantu, mampir saja di basecampnya di Jl. Jetis Kulon gg. 1 no. 9A atau kontak Yanuar Achbar(085704831419).

Komentar