JUMBO Tembus 10 Juta Penonton dan Jadi Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA -   Film animasi “JUMBO” produksi Visinema Studios resmi mencatat sejarah sebagai film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa, dengan 10.076.973 penonton hingga Senin sore (2/6). Capaian ini diraih hanya dalam waktu sekitar dua bulan sejak penayangan perdananya pada 31 Maret 2025. Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, “JUMBO” merupakan film animasi anak dan keluarga yang menceritakan kisah Don, seekor gajah muda yang bertekad tampil dalam pertunjukan bakat untuk mengenang orang tuanya. Kisahnya mengangkat tema keberanian, kepercayaan diri, dan persahabatan, dengan latar dan nuansa budaya Indonesia. Film ini dikembangkan selama lima tahun dan melibatkan lebih dari 420 kreator lokal. Selain mencatat rekor di Indonesia, JUMBO juga dinobatkan sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara dan saat ini sedang dalam proses penayangan di lebih dari 30 negara di Asia, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika. Sutradara Ryan Adriandhy mengungk...

Temukan Hidden Gem Di Wisata Sejarah Surabaya



Gembelgaul.com - Boven stad (kota bawah) Surabaya di sekitaran Ketabang, Darmo dan Gubeng dikembangkan menjadi areal hunian bagi orang-orang Eropa jaman Kolonial dahulu kala.

Kawasan Tunjungan straat dikenal sebagai pusat komersil kota. Diwarnai deretan pertokoan seperti Whiteaway Laidlaw, Hoen Kwee Huis dan lainnya, kawasan ini makin menarik antusiasme warga dengan adanya trem yang melintas.

Urusan bersantap sedap pun tidak kalah semarak. Renato Zangrandi’s Ijsplais, Grimm and Co maupun Hellendoorn, memenuhi selera para elit Eropa dengan roti, pastri, maupun Rijsttafel yang sangat populer kala itu. Klub elit untuk berdansa dan menonton pertunjukkan pun tak pernah lengang, De Simpangsche Societeit di sudut Jalan Simpang menjadi andalan para elit Eropa untuk berkumpul.



Untuk mengenang itu semua House Of Sampoerna Surabaya menggelar program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) ‘Rekreasi Kota Kolonial’ yang diadakan selama tanggal 7 Juni – 30 Juni 2019 dengan waktu 15:00 – 16:30 WIB, mengajak masyarakat untuk menikmati dan merasakan kembali bagaimana kehidupan bangsa Eropa di Surabaya dengan melihat serta mengunjungi tempat wisata seperti kawasan Jalan Tunjungan, Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo No. 15, serta Graha Es Krim Zangrandi di Jalan Yos Sudarso No. 15.

"Tur tematik SHT diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sejak 2010 SHT telah menyelanggarakan 47 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 70 bangunan cagar budaya baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan, pabrik, dan lain sebagainya", terang Rani Anggraini-Manager House of Sampoerna

Ditambahkan Rani bahwa SHT itu menginisiasi Heritage Walk dengan nama 'Klinong-klinong ning Suroboyo' yang menjadi pengembangan SHT dengan mengajak Trackers untuk secara langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar.(hos/ist)

Komentar