Pangku Besutan Reza Rahadian Tampil di Cannes Film Festival 2025

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Di antara gemerlap layar perak dan riuh tepuk tangan para insan perfilman dunia, Indonesia kembali menorehkan kehadirannya yang penuh makna di ajang bergengsi Cannes Film Festival 2025. Bukan sekadar datang, tetapi tampil dengan semangat baru, membawa cerita, wajah, dan suara dari negeri sendiri untuk disampaikan kepada dunia. Melalui Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang menjadi bagian dari festival, Indonesia menegaskan posisinya sebagai negara dengan industri kreatif yang tumbuh pesat dan penuh potensi. Dari produser hingga animator, dari sineas muda hingga aktor legendaris, semuanya bersatu dalam satu misi: menjadikan sinema sebagai jembatan budaya dan kekuatan diplomasi yang membanggakan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam taklimat media di Jakarta menyampaikan apresiasinya atas keikutsertaan ini, menyebut bahwa kehadiran Indonesia di Cannes adalah bentuk nyata dari semangat kolektif membangun jati diri bang...

Temukan Hidden Gem Di Wisata Sejarah Surabaya



Gembelgaul.com - Boven stad (kota bawah) Surabaya di sekitaran Ketabang, Darmo dan Gubeng dikembangkan menjadi areal hunian bagi orang-orang Eropa jaman Kolonial dahulu kala.

Kawasan Tunjungan straat dikenal sebagai pusat komersil kota. Diwarnai deretan pertokoan seperti Whiteaway Laidlaw, Hoen Kwee Huis dan lainnya, kawasan ini makin menarik antusiasme warga dengan adanya trem yang melintas.

Urusan bersantap sedap pun tidak kalah semarak. Renato Zangrandi’s Ijsplais, Grimm and Co maupun Hellendoorn, memenuhi selera para elit Eropa dengan roti, pastri, maupun Rijsttafel yang sangat populer kala itu. Klub elit untuk berdansa dan menonton pertunjukkan pun tak pernah lengang, De Simpangsche Societeit di sudut Jalan Simpang menjadi andalan para elit Eropa untuk berkumpul.



Untuk mengenang itu semua House Of Sampoerna Surabaya menggelar program tematik tur Surabaya Heritage Track (SHT) ‘Rekreasi Kota Kolonial’ yang diadakan selama tanggal 7 Juni – 30 Juni 2019 dengan waktu 15:00 – 16:30 WIB, mengajak masyarakat untuk menikmati dan merasakan kembali bagaimana kehidupan bangsa Eropa di Surabaya dengan melihat serta mengunjungi tempat wisata seperti kawasan Jalan Tunjungan, Balai Pemuda di Jalan Gubernur Suryo No. 15, serta Graha Es Krim Zangrandi di Jalan Yos Sudarso No. 15.

"Tur tematik SHT diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sejak 2010 SHT telah menyelanggarakan 47 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 70 bangunan cagar budaya baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan, pabrik, dan lain sebagainya", terang Rani Anggraini-Manager House of Sampoerna

Ditambahkan Rani bahwa SHT itu menginisiasi Heritage Walk dengan nama 'Klinong-klinong ning Suroboyo' yang menjadi pengembangan SHT dengan mengajak Trackers untuk secara langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar.(hos/ist)

Komentar