Drama Musikal Keluarga Cemara Hadir Kembali di Ciputra Artpreneur

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Setelah sukses besar tahun lalu dan meraih lebih dari 30 ribu penonton, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara kembali hadir tahun ini dengan skala yang lebih megah dan emosional. Diselenggarakan oleh Visinema Studios bersama Indonesia Kaya dan Ciputra Artpreneur, pertunjukan ini akan berlangsung selama hampir satu bulan penuh dari 20 Juni hingga 13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, dengan total 30 kali pertunjukan. Pertunjukan ini merupakan adaptasi dari salah satu intellectual property (IP) tersukses di Indonesia, Keluarga Cemara, yang telah dikenal luas melalui serial televisi dan film layar lebar. Tahun ini, musikal ini akan tampil lebih segar dengan koreografi yang lebih semarak, tata artistik panggung yang ditingkatkan, serta aransemen lagu-lagu yang diperbarui agar penonton dapat merasakan pengalaman yang lebih hangat dan menyentuh. Moving set juga akan ditambahkan untuk menghadirkan nuansa pementasan yang dinamis dan baru. ...

Zonasi Bikin Siswa Pintar Jadi Pecundang !!




Gembelgaul.com - "Hapus ..hapus sistem zonasi," teriak puluhan wali murid di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo. 
Puluhan wali murid siswa sekolah dasar (SD) yang akan masuk ke jenjang SMP, menyuarakan penolakan terhadap sistem zonasi di depan Gedung Negara Grahadi, Rabu (19/6/2019). 
Mereka menuntut dihapusnya sistem zonasi dan puluhan wali murid itu ingin bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Mereka berjalan menuju ke pintu gerbang Gedung Negara Grahadi, berharap bisa ditemui oleh orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim, untuk menyampaikan aspirasinya. 

Salah wali murid yang ikut demo yaitu Lia menyatakan bahwa anaknya tidak bisa masuk SMP negeri 3 karena sistem zonasi ini. "Saya sudah ke dinas pendidikan Surabaya tapi tidak menemukan solusi, anak saya merupakan siswa prestasi di SDN Kaliasin 1 tapi tak bisa masuk," keluhnya
Ia berharap, sistem PPDB kembali ke tahun ajaran sebelumnya yaitu 2018. Tidak lagi menggantung nasib anak didik yang telah susah payah belajar.

Tak lama kemudian perwakilan dari para pendemo diterima oleh Hudiyono Plt kadindik beserta Sukaryanto kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk wilayah Surabaya Sidoarjo.

Keinginan dari pendemo atau perwakilan wali murid adalah menuntut agar membatalkan atau menunda dulu sistem zonasi PPDB sampai pemerataan, mutu sekolah, sarana dan prasarana, sampai jumlah sekolah dalam zona sebanding dengan jumlah siswa yang akan sekolah.
Setelah berbagai debat yang sengit dan panjang, ditemukan jalan tengah bahwa untuk sementara dihentikan sistem zonasi pada Rabu(19/9/2019) sambil menunggu keputusan dari pusat.

"Saya telah koordinasi dengan pihak kementerian dan dinas pendidikan pusat untuk penghentian sistem zonasi PPDB di Surabaya ini untuk sementara. Saya akan sampaikan aspirasi wali murid akan tuntutan sistem zonasi diperbaiki," jelas Hudiyono Plt Kadindik lebih lanjut. (bws/net)

Komentar