Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Tersedia Rumah Buku Untuk Yang Ingin Hidup Didalamnya



Gembelgaul.com - Jogja bisa dibilang rumah literasi, kota yang melahirkan dan menampung penerbit, komunitas dan pencinta buku. O.TH Library & Bookshop termasuk terlahir di kota gudeg itu.

O.TH Library & Bookshop adalah sebuah sindikat dan kantong literasi yang menempati sebuah rumah sederhana yang halamannya dirindangi sebatang pohon rambutan tua di pinggiran jalan kampung di bagian utara Sleman. Beberapa pondok pesantren berada di kawasan itu. Warga masyarakat pada umumnya adalah Muslim yang kerap mengadakan kegiatan keagamaan.

Rumah sederhana di Plosokuning itu didiami oleh sebuah unit usaha penerbitan buku Octopus Publishing milik Adhe Ma’ruf dan toko buku klasik (lawas) Tokohitam milik Dodit Sulaksono. Dua entitas tersebut mempunyai semangat yang sama, yakni hidup bersama buku. Nama O.TH dibentuk dari gabungan nama Octopus dan Tokohitam.

Pada dasarnya O.TH adalah sebuah ruang kolektif berupa perpustakaan dan toko buku. Perpustakaan itu menyediakan koleksi literatur fisik dan digital yang bisa diakses oleh siapa saja yang membutuhkan referensi pustaka bertema sejarah, politik, sosial, dan seni budaya. Sedangkan toko buku itu menjual buku-buku klasik atau langka dari berbagai zaman sehingga mampu memenuhi kebutuhan pencinta buku yang mencari referensi yang sudah sulit ditemukan di pasaran.

Selain perpustakaan dan toko buku, O.TH menyediakan ruang bagi para pekerja buku dan komunitas-komunitas literasi untuk berkreasi dan bergerak bersama dalam dinamika gerakan literasi di Indonesia. O.TH membuka diri seluas-luasnya untuk bekerja sama dan berjejaring dengan para penggiat dan pencinta buku dalam mengerjakan proyek-proyek perbukuan dan kegiatan-kegiatan seni budaya.

Kegiatan-kegiatan di O.TH disusun dalam sebuah rancangan program yang pelaksanaannya ditentukan berdasarkan pekan dan bulan dalam setiap tahun. Program-program tersebut secara umum terbagi sebagai program internal dan program eksternal. Secara internal, para pengelola perpustakaan dan toko buku membuat kegiatan-kegiatan dan berbagi pengetahuan untuk pengayaan wacana dan peningkatan kualifikasi sebagai penggiat perbukuan. Sedangkan secara eksternal perpustakaan dan toko buku itu membuat acara-acara untuk publik berupa diskusi, bedah buku, presentasi karya tulis, dan lain-lain. O.TH juga menyediakan ruang bagi siapa saja yang ingin mendiskusikan topik-topik yang berkaitan dengan literasi dan ilmu pengetahuan.

"Salah satu kegiatan untuk publik dikemas dalam acara yang bertajuk Obrolan Sore. O.TH juga menyediakan ruang bagi siapa saja yang hendak memamerkan karya tulis, karya rupa, musik, ataupun film yang berkaitan dengan literasi," cetus Adhe Ma’ruf salah satu pendirinya.

O.TH bertujuan menjadi ruang belajar dan ruang berbagi pengetahuan. Di tempat ini pula setiap orang dapat saling bertemu, berbincang dan bertukar gagasan dengan berlandaskan kecintaan pada buku dan kehangatan persahabatan.

Rumah ini berusaha mengajak setiap orang untuk memasuki dunia buku yang menyenangkan. O.TH percaya bahwa buku dapat menjadi daya bagi manusia untuk terus bergerak demi kehidupan yang lebih baik. Silakan mampir di Jl. Plosokuning Raya No. 21 Minomartani, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.(bws/net)

Komentar