4 Tahap Untuk Kuliah dan Karier Jadi Apoteker Farmasi

13 anggota Pandawara di Imun Vaksin Influzenza dari Bio Farma. Minat jadi Ahli Farmasi ? Ini Tahapnya. Gembelgaul.com - Minat Menjadi Ahli Farmasi Macam Apoteker ? ada 4 tahapan yang harus anda lalui jika ingin menjadi Apoteker handal dan bersertifikasi. Jika Anda di wilayah Jawa Timur terutama wilayah Madura bisa konsultasi atau bergabung di PafiBangkalan dan ini 4 tahap untuk menjadi Apoteker : 1.Lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi Langkah awal untuk menjadi apoteker adalah lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi. Sebab, jurusan saat SMA/SMK dapat menentukan lolos-tidaknya ke pendidikan S1 Farmasi. Bahkan, ada beberapa perguruan tinggi yang mensyaratkan pendaftar S1 Farmasi berasal dari lulusan SMA IPA atau SMK Farmasi. Selain itu, dengan memilih Jurusan IPA di SMA/SMK, kalian dapat lebih mudah untuk menyerap materi-materi selama kuliah nanti. 2.Kuliah Apoteker Dimulai Pendidikan S1 Farmasi Pendidikan selanjutnya untuk menjadi apoteker adalah kuliah Jurusan S1 Farmasi

Biokrasi Era Industri 4.0 Buat Kaum Milenial


Gembelgaul.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa hal leadership atau kepemimpinan saat ini bukan sesuatu yang hanya memerintah saja. Tetapi gaya kepemimpinan yang diutamakan adalah bagaimana dirinya bisa menggerakkan seluruh komponen di sekitarnya.

Apalagi era saat ini dinilai sudah jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Untuk itu, konsep baru dalam hal kepemimpinan dalam menghadapi kaum milenial harus dipahami. Utamannya di dalam maupun di luar lingkup birokrasi sebagai salah satu upaya persiapan menghadapi era industri 4.0.

"Leadership hari ini adalah leadership not by instruction," ucap Wagub Emil Elestianto Dardak saat menghadiri acara Leadership Transformation yang diselenggarakan PT. PLN (Persero) di Balai Andika, Hotel Mojopahit Surabaya, Kamis (29/8).

Pola kepemimpinan tersebut, menurut Wagub Emil sangat sesuai dengan era saat ini. Gaya tersebut bisa menjadi penghubung antara generasi milenal dengan generasi sebelumnya.

Jika pola tersebut dapat diimplementasikan dalam suatu lembaga dimana kebanyakan pekerjanya para generasi milenial, sementara pemimpinnya dari generasi lebih tua, maka dirasa akan terjadi sinkronasi yang baik antar kedua pihak.

"Kalau kedua generasi ini sama-sama melihat dari sisi yang berbeda maka mereka akan bisa saling melengkapi," jelas Wagub Emil yang juga berbagi pengalaman saat ia tengah menyelesaikan gelar doktornya itu.

Agar keinginan tersebut bisa tercapai, maka masing-masing personal perlu memiliki rasa empati untuk bisa mendukung pola kepemimpinan yang baru tersebut.

"Saya berharap bahwa leadership kita bisa bertransformasi sehingga empati itu bisa muncul," ucap Wagub Emil.

Turut hadir pada acara tersebut Wakil Ketua KPK periode 2011-2015 Bambang Widjojanto dan General Manager PLN UIT Jawa Bagian Timur dan Bali, Suroso serta puluhan perwakilan karyawan PLN dari seluruh wilayah Jatim dan Bali. (bws/ggc)

Komentar