Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Emil Dardak dan Arumi Bachsin, Pasangan Serasi Saat Kirab Budaya Jatim 2019



Gembelgaul.com - Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak kepada seluruh masyarakat Jatim untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Ini karena nilai-nilai tersebut dinilai kerap mendapat ujian di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi.

"Kondisi global mengalami banyak perkembangan hari ini, nilai-nilai kebangsaan kita harus diperkuat, karena kerap kali diuji. Dimana ada perbedaan-perbedaan pandangan yang berpotensi untuk menciptakan perpecahan, kata Wagub Emil usai menghadiri Kirab Budaya dan Pemasangan Bendera Merah Putih super Akbar di Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), Kamis (15/8/2019).

Emil mengatakan, kini saatnya seluruh masyarakat harus fokus untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Salah satu upayanya adalah dengan menerima dan menghargai adanya perbedaan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, serta bahu-membahu untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju. 

Ini saatnya kita harus fokus, karena tantangan global semakin berat, jangan terfokus perhatiannya justru untuk hal-hal yang tidak membawa bangsa kita lebih maju, katanya.
Upaya lainnya, imbuh Wagub Emil, adalah dengan menghargai perjuangan para pahlawan, serta kembali mempelajari sejarah, bahwa Indonesia didirikan di atas kemajemukan. Yang kemudian dipersatukan oleh nilai-nilai kebangsaan yang dituangkan dalam Pancasila, UUD 1945, guna mewujudkan NKRI dan menghargai Kebhineka Tunggal Ikaan.

Jadi mari kita instropeksi pada diri sendiri, bahwa masih banyak masalah yang fundamental di tengah-tengah bangsa kita. Itulah tugas kita untuk mencarikan solusinya, karena yang menentukan nasib bangsa kita bukan orang lain, tapi kita sendiri, tegasnya.

Senada dengan Emil, istri Wagub Jatim Arumi Bachsin mengatakan, seluruh  masyarakat, khususnya generasi muda, harus mengingat bahwa bangsa ini telah memiliki sebuah kemewahan yang sangat istimewa, yaitu kemerdekaan. Kemewahan ini diperoleh diatas perjuangan para pahlawan yang menggunakan bambu runcing.

Pada jaman dulu, kemerdekaan para pahlawan kita menggunakan bambu runcing untuk dapat merebut kemerdekaan NKRI. Tapi kita jangan lupa dan jangan lengah, masih banyak pekerjaan rumah ke depan, kata wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jatim ini.

Kalau dulu kita merebut kemerdekaan dan kemajuan dengan bambu runcing, maka bambu runcing yang dimiliki oleh Indonesia sekarang ini, adalah anda semua, para anak-anak muda. Karena anda adalah penerus bangsa, dan mungkin nanti salah satu yang hadir di sini bisa jadi presiden, jadi menteri, jadi pengusaha, lanjutnya.

Sebagai informasi, bendera akbar yang dikibarkan di Menara Masjid Al-Akbar Surabaya setinggi 99 meter ini berukuran 17x25 meter. Sebelum pengibaran bendera tersebut, dilaksanakan kirab budaya yang diikuti oleh sekitar lima ribu peserta. Mereka antara lain terdiri dari siswa SMA/SMK di Surabaya, mahasiswa dan elemen masyarakat Jawa Timur.

Kirab itu diawali oleh atraksi drum band yang dibawakan sejumlah siswa SMK Pelayaran Bhakti Samudera Surabaya, kemudian dimeriahkan pula oleh Tarian Sufi As-Syiqien Mojokerto, dan Gambus El Kiswah.(bws/ggc)

Komentar