Siska Kubur, Sebuah Anomali Agama Dipertanyakan

  Gembelgaul.com - “Siksa Kubur” menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga. Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. baca juga : melihat gleen fredly hidup kembali Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Film “Siksa Kubur” akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Nini

Pakai Kasir Pintar Dan Promo Grab Food 40 Persen, Driver Nuyul Bebek Ciphuk




Gembelgaul.com - Sepasang suami istri, Risky Riswandi dan Fitria Dwi Astuti , pemilik warung Bebek Ciphuk yang terletak di Kota Malang-Jawa Timur jadi salah satu korban mitra Grab Food yang merasa dirugikan.

Mereka menjadi korban penipuan modus order fiktif Grab food. Modus yang digunakan pelaku adalah melakukan order fiktif ke warung Bebek Ciphuk miliknya yang berada di kawasan Jalan Raden Tumenggung Suryo, Blimbing, Kota Malang.
Warung mereka sedang tutup untuk renovasi dan sedang pengajuan penutupan sementara ke Grab.

Modus penipuan fiktif ini terjadi ketika mereka menerima laporan email transaksi Grab Food warungnya kurang lebih Rp 25 juta. Padahal mereka tak merasa membuka warungnya.

Warung yang masih terdeteksi buka itulah yang dimanfaatkan oknum untuk melancarkan aksinya.

Pelaku diduga menjadi pembeli fiktif, penjual fiktif, sekaligus driver dalam aksi tersebut. Untuk mendapatkan struk atas nama warung korban, yang menjadi salah satu syarat selesainya transaksi dan mendapatkan pengembalian uang order dari pihak Grab, pelaku sengaja mencetak sendiri struk memanfaatkan aplikasi android dari kasirpintar.co.id. Dicurigai pelaku jumlahnya lebih dari satu orang.
Penipu memanfaatkan promo 40 persen yang disediakan pihak Grab untuk mengambil keuntungan.

Akibat penipuan tersebut, korban harus menanggung tagihan dari pihak Grab dengan jumlah yang cukup besar, 25 persen dari total nilai transaksi dalam sehari. Transaksi yang dilakukan penipu per hari selalu diatas Rp 10 juta.

Aksinya dilakukan mulai  27 Juli hingga 29 Juli 2019.korban harus menderita kerugian sekitar Rp 40 juta.(bws/ggc)

Komentar