Gembelgaul.com - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, optimis keberadaan PT. Kirana Food Internasional (KFI) sebagai pabrik pengolahan ikan mampu memperkuat daya saing industri di Jatim. Terlebih lagi, bahan baku yang digunakan tidak hanya berasal dari lokal Indonesia namun juga berasal dari seluruh dunia.
“Yang dilakukan oleh PT. KFI ini merupakan kondisi ideal yang ingin dicapai industri di Indonesia, karena tidak terkendala pada bahan baku. Sehingga, akan menciptakan daya saing global dan mampu menjadi bagian dari suplly chain global,” tutur Wagub yang akrab disapa Emil ini saat meresmikan PT. KFI di Dusun Dempel, Sumberagung, Plumpang, Kab. Tuban, Sabtu (7/9/2019).
Wagub Emil menjelaskan, pemanfaatan bahan baku yang tidak hanya mengandalkan dari lokal akan bisa membantu menciptakan kesejahteraan masyarakat. Dicontohkan, seperti Vietnam walaupun negaranya lebih kecil dari Indonesia dan tidak memiliki bahan baku namun nilai expor impornya lebih besar dari Indonesia. Hal ini disebabkan, Vietnam dipilih sebagai lokasi produksi yang bahan bakunya berasal dari luar dan pemasarannya pun di luar Vietnam.
“Pabrik ini akan membantu menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan tidak hanya bergantung pada sumber daya alam (SDA) saja, namun dengan cara memberi nilai tambah,” terang Mantan Bupati Trenggalek ini.
Terkait pemilihan Tuban sebagai lokasi pabrik, menurut Wagub Emil karena Tuban memiliki potensi besar untuk menjadi kabupaten berbasis industri. Hal ini juga menunjukkan bahwa Upah Minimun Regional (UMR) di Tuban masih sangat kompetitif. Disamping itu, Pemprov Jatim akan membantu mengurangi biaya hidup para buruh untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
Dirinya bersama Gubernur Khofifah bahkan telah membuat program untuk mengurangi biaya hidup masyarakat termasuk para buruh. Salah satunya dengan menggratiskan SPP SMA/SMK Negeri serta subsidi SPP SMA/SMK swasta di Jatim.
“Dengan dukungan pemerintah untuk mengurangi biaya hidup ini diharapkan para buruh akan semakin sejahtera meskipun upah yang diterima sama,” imbuh Wagub Emil.
Selain itu, terkait peningkatkan kualitas SDM, Pemprov Jatim juga akan mendorong terciptanya teknologi pertanian lebih banyak. Salah satunya dengan menambah beasiswa untuk praktek kerja lapangan (PKL) untuk jurusan teknologi pangan. Termasuk di dalamnya untuk SDM yang berada di wilayah Tuban. Sehingga SDM nya bisa langsung diserap industri di Tuban salah satunya PT. KFI.
Menyikapi kerjasama yang dibangun PT. KFI dengan dua perusahaan Jepang yaitu Reisui dan Kokusai Soji Co., Ltd, dirinya mengapresiasi dan menyambut baik kerjasama tersebut. Apalagi, Jepang merupakan salah satu mitra utama dalam hal investasi bagi Jatim. Dengan demikian, diharapkan hubungan Jatim dengan Jepang akan semakin baik ke depannya.
“Prinsipnya kita tidak hanya mengejar investor baru, tapi juga membuat nyaman para investor yang sudah ada. Hal ini penting dilakukan agar para investor yang puas di Jatim akan menarik investor baru di Jatim,” pungkas pria lulusan Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang ini.
Senada dengan Wagub Emil, Bupati Tuban Fathul Huda menyampaikan, bahwa keberadaan PT. KFI akan sangat membantu perekonomian Tuban, karena usahanya riil padat karya dan padat modal. Terkait kebutuhan bahan baku, meski PT. KFI juga disuplai dari berbagai negara, pihaknya berharap bahan bakunya juga diperbanyak yang berasal dari Tuban. Apalagi, hasil laut maupun darat di Kab. Tuban semuanya sangat berpotensi.
“Kami harap bisa segera ditindaklanjuti bagaimana bisa mengoptimalkan bahan bakunya dari Tuban, baik yang dilaut maupun yang di darat. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat akan bisa terus berkelanjutan,” ungkap Bupati Fathul Huda.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, Presiden Direktur PT. Kelola Mina Laut (KML) selaku share holder PT. KFI Mohammad Nadjikh, Presiden Direktur PT. KFI Novi Saputra, Presiden Direktur Perusahaan Jepang Reisui Kenju Nawamura, serta Presiden Direktur Kokusai Soji Co., Ltd Yoko Ozawa.
(bws/ggc)
Komentar
Posting Komentar