Siska Kubur, Sebuah Anomali Agama Dipertanyakan

  Gembelgaul.com - “Siksa Kubur” menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga. Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. baca juga : melihat gleen fredly hidup kembali Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Film “Siksa Kubur” akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Nini

Emil Dardak : Jawa Timur Itu Miniatur Indonesia


Gembelgaul.com - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memahami dan menikmati sebuah perbedaan di tengah-tengah mereka. Apalagi, bangsa Indonesia memiliki banyak perbedaan dan keberagaman yang cukup banyak untuk dijadikan sebuah kekuatan.

 “Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa keindahannya ada di situ, kita kadang fokus bagaimana mencari persamaan, padahal justru bagaimana kita menikmati perbedaan, mentoleransi perbedaan itu sudah tentu penting, tapi makomnya naik lagi dari bagaimana mentoleransi menjadi menikmati perbedaan itu,” ujar Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak saat menghadiri pelantikan pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan pembukaan Jambore Pembauran di Hotel Singgasana, Jl. Gunungsari Surabaya, Jumat (6/9/2019).

Emil Dardak menjelaskan, sesungguhnya Jawa Timur merupakan miniatur Indonesia. Sebab, banyak sekali suku bangsa ataupun etnis yang sedang menempuh pendidikan, bertugas ataupun bekerja di Jawa Timur. Perbedaan tersebut akan dapat memberi warna bagi Jatim, dimana saat ini Pemprov Jatim tengah menciptakan keberagaman itu menjadi sesuatu yang indah dan bermakna melalui Jatim Harmoni.

“Dan tentunya di Jawa Timur ini dengan keberagaman latar belakang yang tentunya tinggi justru ini sebuah aset bagi  Jawa Timur untuk mewujudkan apa yang ada di Nawa Bhakti Satya oleh Ibu Khofifah dan kami yaitu Jatim Harmoni," kata Emil Dardak.

Dirinya menambahkan, perbedaan-perbedaan tersebut sejatinya telah berbaur dan dapat berdampingan bersama-sama dalam membangun Indonesia. Dan FPK sendiri diharapkan dapat menjadi bagian dari penguatan pembauran itu sendiri.

“Tetapi sebenarnya forum ini akan sangat penting untuk menjadi katalis nilai-nilai yang ingin ditanamkan di tengah masyarakat kita,” terangnya.

Ia mengharapakan, semua masyarakat berperan serta dalam upaya pembauran dari setiap perbedaan yang mereka miliki demi terwujudanya kesatuan bangsa.

“Harapan saya, FPK ini bukan terbatas kepada apa yang dilakukan oleh dua puluh tiga anggota yang dilantik, tetapi justru oleh setiap elemen masyarakat,” pungkasnya.(bws/ggc)

Komentar