4 Tahap Untuk Kuliah dan Karier Jadi Apoteker Farmasi

13 anggota Pandawara di Imun Vaksin Influzenza dari Bio Farma. Minat jadi Ahli Farmasi ? Ini Tahapnya. Gembelgaul.com - Minat Menjadi Ahli Farmasi Macam Apoteker ? ada 4 tahapan yang harus anda lalui jika ingin menjadi Apoteker handal dan bersertifikasi. Jika Anda di wilayah Jawa Timur terutama wilayah Madura bisa konsultasi atau bergabung di PafiBangkalan dan ini 4 tahap untuk menjadi Apoteker : 1.Lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi Langkah awal untuk menjadi apoteker adalah lulus SMA Jurusan IPA atau SMK Farmasi. Sebab, jurusan saat SMA/SMK dapat menentukan lolos-tidaknya ke pendidikan S1 Farmasi. Bahkan, ada beberapa perguruan tinggi yang mensyaratkan pendaftar S1 Farmasi berasal dari lulusan SMA IPA atau SMK Farmasi. Selain itu, dengan memilih Jurusan IPA di SMA/SMK, kalian dapat lebih mudah untuk menyerap materi-materi selama kuliah nanti. 2.Kuliah Apoteker Dimulai Pendidikan S1 Farmasi Pendidikan selanjutnya untuk menjadi apoteker adalah kuliah Jurusan S1 Farmasi

Pesona Arumi Bachsin Mendidik Anak Jaman Now



Gembelgaul.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Timur Arumi Emil Elestianto Dardak  menyampaikan bahwa, sesuai dengan syariah, mendidik anak hendaknya disesuaikan dengan jamannya.
Apalagi di era yang serba digital, cepat, dan transparan, orang tua juga berkewajiban memastikan anak-anak mereka tetap aman dan terlindungi.

“Sesuai dengan syariat agama Islam juga,bahwa kita telah dianjurkan medidik anak-anak sesuai dengan jamannya,” kata Arumi Emil Dardak usai menjadi narasumber talkshow dengan tema mendidik generasi millenial di acara Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) 2019 di Grand City Convex, Jumat (8/11/2019).
Masih menurut Arumi, dalam mendidik anak sejak kecil hingga meraih cita-cita, orang tua memiliki peran, tugas, dan kewajiban yang besar. Orang tua bertanggungjawab memberikan pendampingan dan bimbingan.
“Kewajiban orang tua itu mendampingi, membimbing, dan memfasilitasi anak supaya bisa berkembang menggapai cita-cita, melebarkan sayap selebar-lebarnya,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, sebagai orang tua, satu hal yang harus diingat bahwa orang tua mengemban amanah terbesar dari Tuhan yaitu seorang anak. Untuk itu, tidak boleh ada yang mengungkung dan menelantarkan anak sehingga mereka menjadi tidak bahagia, tidak berkembang atau bahkan hilang arah.

“Jangan sampai karena ketakutan akan dunia, kita kurang tahu, kita akhirnya jadi menghambat perkembangan anak-anak kita,” imbuhnya.

Dalam menghadapi era saat ini yang serba digital, serba cepat, dan serba transparan, orang tua juga berkewajiban memastikan anak-anak mereka tetap aman dan terlindungi. Mereka sebagai orang tua juga harus yakin bahwa Tuhan juga melindungi mereka.

“Kita harus yakinlah, bahwa anak-anak kita sudah dilindungi sama Allah,” tegasnya.
Terakhir Arumi Emil Dardak mengingatkan bahwa sebagai orang tua, apapun profesi atau pekerjaannya, anak-anak adalah titipan Tuhan. Oleh karena itu, orang tua harus tetap menjalankan perannya sebagai orang tua untuk mendidik dan membimbingnya.

“Tugas kita menjalankan fungsi dan tugas kita sebagai orang tua,” pungkasnya.(bws/ggc)


Komentar