Tolak Selingkuh Lewat Detektif Jaga Jarak

Film Detektif Jaga Jarak, background pandemi bertahan hidup dengan menjadi mata-mata. Gembelgaul.com – Tolak selingkuh lewat detektif partikelir yang menjadi tema film Detektif Jaga Jarak, Film bergenre drama komedi ini ditulis oleh Rahabi Mandra dengan jajaran produser Rodney Louis Vincent, Ajeng Vincent (Seven Sunday Films) dan Tesadesrada Ryza (Temata Studios). Apa jadinya kalau Marthino Lio beraksi jadi detektif partikelir bareng aktor cilik Bima Sena? Jangan lewatkan film terbaru dari Seven Sunday Films dan Temata Studios berjudul “Detektif Jaga Jarak” yang akan resmi tayang tanggal 1 Juni 2023.   “Kami (Seven Sunday Films) sebetulnya sudah lama ingin membuat film komedi. Ketika bertemu dengan Rahabi Mandra, beliau tertarik untuk menyumbang ide dan menulis ceritanya. Tidak lama setelah itu, kami langsung garap produksi film ini tepatnya di tahun 2021,” ungkap Rodney Louis Vincent tentang awal pengembangan filmnya. Kisah menarik datang dari Rahabi Mandra selaku Penulis

Cantik Kerudung Biru, Arumi Bachsin Bicara Bahaya Android Bagi Anak


Gembelgaul.com - Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Jatim Arumi Emil Dardak mengingatkan kepada para guru dan orang tua untuk menjaga setiap tindakan anaknya yang berkaitan dengan Gadget. Alasannya, penggunaan gadget yang berlebihan tanpa pengawasan orang tua akan membahayakan tumbuh kembang dan perilaku maupun kesehatan anak.
Hal tersebut disampaikan Ketua TP PKK Prov. Jatim Arumi Emil Elestianto Dardak saat membuka Konferensi Kerja III IGTKI - PGRI Prov. Jatim Tahun 2019 di Hotel Metropole Kota Batu, Jumat (3/1/20).

Ia mengatakan, para guru dan orang tua hendaknya terus mengawasi setiap gerak gerik anaknya, terutama saat menggunakan gadget baik di rumah maupun di setiap kegiatannya. Untuk itu, para guru dan orang tua hendaknya dapat memfungsikan gadget sesuai porsinya.
Menurutnya, penggunaan gadget haruslah diberi batasan. Jika perlu diberi pendampingan setiap anak dalam memegang gadget. Karena, banyak konten negatif yang dengan mudah seringkali dianggap membahayakan bagi proses pendidikan anak.

"Pemanfaatan penggunaan gadget bisa dilakukan untuk keperluan dan kepentingan belajar bagi anak. Maka, guru IGTKI harus berperan aktif dan menjadi benteng dalam mendampingi anak dari bahaya gadget," tegasnya.

Dihadapan para guru dan pengawas IGTKI-PGRI, Arumi menyampaikan bahwa, sebagai Ketua TP PKK Prov. Jatim dirinya akan memfokuskan kegiatannya pada bidang pendidikan dan kreatifitas. Oleh karena itu, pendidikan di semua jenjang termasuk TK menjadi kewajiban bagi PKK untuk bisa berpartisipasi dan berkontribusi di dalamnya.

"Kehadiran kami sebagai Ketua PKK Jatim ingin mengetahui setiap kegiatan dari para guru IGTKI-PGRI yang ada di daerah dan bisa di sinergikan," imbuhnya.

Sementara itu, Arumi menambahkan, peran serta IGTKI-PGRI sangat berarti dan bermakna kehadirannya di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), khususnya di Taman Kanak-Kanak (TK).
Untuk itu diharapkan, program-program IGTKI harus mengakomodir seluruh kepentingan dan kebutuhan kabupaten/kota sekaligus dapat disinkronkan dan disinergikan dengan Pemprov Jatim.

Senada dengan Arumi, Ketua IGTKI-PGRI Prov. Jatim Suprihatin M.Si sependapat bahwa penggunaan gadget bagi PAUD harus menjadi perhatian bagi para guru dan orang tua. Terlebih, penggunaan gadget yang berlebihan akan mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan anak. Untuk itu, penggunaan gadget harus dibatasi mulai anak usia dini. (ggc)

Komentar