Siska Kubur, Sebuah Anomali Agama Dipertanyakan

  Gembelgaul.com - “Siksa Kubur” menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga. Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. baca juga : melihat gleen fredly hidup kembali Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Film “Siksa Kubur” akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Nini

Arumi Bachsin Tampil Serasi Dengan Masker Senada Dengan Pakaian Saat New Normal Corona


Gembelgaul.com - Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam hal kedisiplinan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Hal tersebut cukup beralasan. Karena keluarga merupakan unit terkecil dalam penanaman karakter bangsa, termasuk hal PHBS.

“Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang mempunyai peranan penting dalam kebutuhan asah, asih dan asuh. Maka lewat keluarga diharapkan bisa membuat masyarakat siap menghadapi tatanan hidup baru dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19,” tutur Arumi sapaan akrab Ketua TP PKK Prov. Jatim pada acara Refleksi Program Bangga Kencana Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVII Tahun 2020 Provinsi Jatim di Kantor BKKBN Jatim, Surabaya, Senin (6/7).

Arumi menjelaskan, untuk menyukseskan hal tersebut pihaknya bersama BKKBN dan seluruh lintas sektor bekerjasama mengimbau masyarakat melalui peran penyuluh KB, Kader PKK untuk disiplin menjalankan perilaku PHBS dari lingkup keluarga. Apalagi, keluarga memiliki 8 fungsi yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.

“Dimulai dari keluarga inilah kami harapkan kewaspadaan masyarakat bisa tetap tinggi, karena virus Covid-19 ini masih ada. Sehingga, ketika PSBB mulai dilonggarkan kedisiplinan ini tidak boleh kendur tapi justru terus meningkat,” tandas Ketua Dekranasda Provinsi Jatim ini.

Untuk itu, istri Wagub Jatim ini berharap, Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) harus menjangkau seluruh keluarga di Jawa Timur. Termasuk keluarga yang mengalami kesulitan, terutama di wilayah-wilayah miskin, padat penduduk, wilayah nelayan, kumuh, dan daerah tertinggal lainnya.

Melalui berbagai upaya yang dilakukan, Program Bangga Kencana harus dapat berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas manusia lndonesia. Khususnya, dalam menghadapi bonus demografi serta menghadapi tatanan hidup baru akibat pandemi Covid-19,” tukas Arumi.

Pada kesempatan tersebut, Arumi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga di Jatim. Di momen pelaksanaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-27 Tahun 2020 Provinsi Jatim, dirinya berharap bisa dijadikan momen introspeksi dan evaluasi. Utamanya dalam membangun keluarga.


“Semoga Harganas Ke-27 ini dapat dijadikan daya ungkit bagi sinergitas antara BKKBN dengan TP PKK, Pemprov serta Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka membangun bangsa mewujudkan lndonesia Sejahtera,” pungkasnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan, peringatan Harganas tahun ini memang berbeda dari tahun sebelumnya. Kendati persoalan pandemi Covid 19 masih terus melanda, pihaknya juga akan terus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, utamanya program layanan KB.

“Perjalanan program KB sudah 50 tahun, dan terbukti Indonesia mampu mengendalikan laju perkembangan penduduk dengan baik. Bahkan, Indonesia juga mendapat penghargaan dari PBB. Bonus Demografi di Indonesia adalah dampak keberhasilan Program KB,” ungkap Teguh.

Peringatan Harganas tahun ini, sebut Teguh, difokuskan pada pembentukan SDM yang berkualitas, dan berdaya saing. Langkah tersebut dibangun melalui keluarga.

Turut hadir pada acara tersebut, Ketua Staf Ahli Pangdam V Brawijaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan  Perlindungan anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Surabaya, dan Penyuluh KB.(ggc)

Komentar