GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Bayangin kamu lahir di keluarga
yang nggak ada satu pun anggotanya kelihatan "normal". Bukan karena
mereka bermasalah, tapi karena semua kelakuannya absurd, nggak bisa ditebak,
dan seringnya bikin geleng-geleng kepala.
Itulah inti dari film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu, sebuah komedi
keluarga yang kayaknya sengaja diciptakan buat ngetawain kekacauan, tapi di
saat yang sama, nunjukin bahwa cinta dalam keluarga nggak harus datang dari
sesuatu yang rapi.
Tiga tokoh utama di film ini diperankan langsung oleh trio
GJLS: Rigen Rakelna, Ananta Rispo, dan Hifdzi Khoir. Mereka nggak berubah jadi
karakter lain, cukup jadi diri mereka sendiri, tapi dengan versi yang jauh
lebih aneh dari kenyataan.
Rigen jadi pawang ujan yang suka dipanggil buat ngusir hujan
di acara nikahan. Tapi anehnya, selain bisa ngatur awan, dia juga kayak punya
kekuatan buat bikin orang ketawa lewat celetukan datar yang bikin bingung—ini
orang bercanda atau serius?
Rispo, seperti biasa, datang dengan energi khasnya: malas
tapi jujur. Di film ini dia jadi pecandu judi online dan pinjaman online.
HP-nya nggak pernah lepas dari tangan, bukan buat kerja atau komunikasi sehat,
tapi buat daftar akun baru, kejar cashback, dan berharap rezeki nomplok.
Karakter ini mungkin yang paling nyesek, karena ngingetin
kita sama realita pahit banyak orang yang hidup dari cicilan ke cicilan, tapi
dibawain dengan gaya komedi yang kocak banget.
Lalu ada Hifdzi, MC dangdut dadakan yang goyangannya bisa
bikin penyanyi aslinya insecure. Nggak jelas dia beneran kerja apa ngelucu,
tapi yang pasti, tiap kali dia muncul, suasana langsung berantakan—in a good
way. Kisah cintanya juga nggak kalah absurd, tapi justru di situlah letak
pesonanya.
Yang bikin cerita ini makin menarik adalah relasi mereka
bertiga sebagai saudara. Kita nggak tahu siapa anak tertua, siapa yang paling
muda, atau siapa yang paling bisa diandalkan.
Semuanya kacau, semuanya punya dunianya masing-masing, tapi
saat keluarga mereka terancam karena ayah mereka hampir ditipu wanita yang mau
menguras harta keluarga, mereka bersatu.
Bukan karena tahu caranya, tapi karena nggak mau kehilangan
satu-satunya hal yang mereka punya bareng: keluarga.
Film ini bukan soal sempurna atau tidak. Bukan juga soal
siapa yang lebih baik dari siapa. Ini cerita tentang rumah yang isinya
orang-orang aneh, tapi tetap saling jaga. Tentang betapa dalam kekacauan
sekalipun, ada cinta yang nggak bisa dijelasin pakai logika.
Mulai tayang 12 Juni 2025, GJLS: Ibuku Ibu-Ibu siap bikin kamu
ngakak, mikir, dan mungkin nyadar—jangan-jangan keluargamu juga nggak jauh
beda.ggc
Komentar
Posting Komentar