Temurun, Horror Thriller Pertama Sinemaku Pictures

  Gembelgaul.com - Temurun merupakan film karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah. Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. baca juga : Siksa Kubur sebuah anomali agama yang ingin dibuktikan Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya. Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer. “Sudah

Rutin Minum Jamu Telur Madu Susu, Usia Nenek Ini Mencapai 103 Tahun



Gembelgaul.com – Dua bulan lagi, usia Tiwa Sajarin Ahmad genap 103 tahun.  Calon Jemaah Haji (CJH) yang tergabung dalam kelompok terbang 11 Kabupaten Pamekasan ini tercatat dalam Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu) sebagai CJH tertua pada Embarkasi Surabaya.

Ibu dari 3 putra putri ini merasa bersyukur akhirnya dapat menunaikan rukun Islam kelima meski telah menginjak usia senja. Warga Dusun Rampak, Desa Sana Laok, Kecamatan Waru Pamekasan ini masih terlihat bugar. Meski sesekali penyakit linu nya kambuh, nenek yang kesehariaannya bertani di sawah ini masih kuat berjalan sendiri tanpa alat bantu. Begitupun dengan penglihatan dan pendengarannya. Nenek dari 10 orang cucu ini masih mampu mendengar dan membaca tanpa alat bantu apapun.

Ketika ditanya resep sehatnya, wanita yang sudah lama menjanda ini mengaku sering minum jamu telur madu susu. "Sepekan sekali rutin minum," jelas mbah Tiwa menerangkan bahwa ramuan minuman itu diraciknya sendiri.

CJH yang hanya mampu berkomunikasi dengan bahasa Madura ini menuturkan, biaya ongkos naik hajinya ini merupakan hasil urunan dari putra putrinya, yang dua diantara telah menunaikan ibadah haji. Meskipun berangkat sendiri tanpa pendamping, nenek Tiwa tidak merasa takut karena ia telah bergabung dengan salah satu KBIH yang ada di daerahnya.

Nenek Tiwa berharap bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar selama di tanah suci, serta mendapat predikat haji mabrur. Bersama dengan CJH kloter 11 lainnya, Nenek Tiwa akan diterbangkan dari Bandara Juanda Sidoarjo pada Rabu (10/7/2019) dini hari pukul 01.00 WIB menuju Bandara Medinah dengan nomer penerbangan SV 5205. (ggc/net)

Komentar