Sasar Liburan Sekolah, Ejen Ali Jilid 2 Beraksi

  GEMBELGAUL.COM, JAKARTA - Setelah sukses mencuri perhatian penonton di bioskop Malaysia, Ejen Ali The Movie 2: Misi Satria akhirnya akan tayang juga di Indonesia. Catat tanggalnya: mulai 27 Juni 2025, film animasi penuh aksi dan emosi ini bisa disaksikan di jaringan bioskop nasional, tepat di momen libur sekolah. Cocok banget buat tontonan bareng keluarga atau adik-adik di rumah. Di film keduanya ini, Ejen Ali kembali menjalankan misi penting. Tapi kali ini bukan misi biasa—Ali dipilih untuk jadi agen pertama yang mencoba teknologi paling mutakhir milik agensi rahasia MATA: Project Satria. Ini bukan sekadar peralatan keren, tapi pakaian tempur berteknologi AI yang bisa membantunya menguasai empat kemampuan utama: teknologi (Tekno), strategi (Neuro), bela diri (Kombat), dan kecerdasan (Inviso). Canggih, tapi jelas tidak mudah. Dengan segala tekanan dan tantangan, Ali tidak hanya harus berhadapan dengan musuh barunya, Neonimus, tapi juga diuji secara emosional. Persaha...

Ada Arumi Bachsin Yang Cantik Di Unisma Malang


Gembelgaul.com - Kesetaraan gender bukan sebagai hal persaingan. Namun, persoalan tersebut lebih mengarah pada sebuah warna dan memerlukan sentuhan untuk diselaraskan.

Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jawa Timur, Arumi Elestianto Dardak saat menjadi narasumber dalam Talkshow Korps PMII Putri (KOPRI) di Gedung Usman Mansyur Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (27/11/2019) sore.

“Aselerasi ini harus berjalan bersama, bukan untuk menjadi saingan atau egoisme semata, namun kontribusi perempuan dalam berbagai bidang memberikan sentuhan-sentuhan yang berbeda,” ungkapnya.

Menurut Arumi, perempuan di era saat ini sesungguhnya memiliki kesempatan untuk berperan lebih dalam pada sebuah kelembagaan. Dirinya mencontohkan bagaimana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berhasil menjadi Gubernur wanita pertama di Jawa Timur. Kehadiran perempuan di dalam suatu kelembagaan atau pemerintahan sesungguhnya memberikan sentuhan-sentuhan khas dan warna yang berbeda.

“Kepemimpinan yang tidak menerima masukan dari perempuan biasanya menjadi lebih otoriter,” tambah Arumi yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur ini.

Sebagai wakil dari salah satu organisasi masyarakat yang sering bersinggungan langsung dengan perempuan, Arumi menjelaskan bahwa dirinya masih sering menjumpai berbagai permasalahan dalam upaya penyetaraan gender. Mulai dari pandangan atau struktur budaya di masyarakat, rendahnya akses yang diterima perempuan dari pada laki-laki, hingga masih rendahnya pemahaman masyarakat khususnya laki-laki terhadap kesehatan perempuan di keluarga yang perlu perhatian serius.

Dirinya menambahkan, bahwa masih banyak orang melihat persoalan sensitifitas perempuan adalah sebuah kekurangan. Kebanyakan orang masih belum memahami bahwa rasa sensitif yang dimiliki perempuan bisa menjadi sesuatu yang positif dalam pekerjaan. Arumi mencontohkan, bahwa karyawan perempuan di bidang kepegawaian akan lebih sensitif terhadap psikologis karyawannya. Hal tersebut tentunya akan memberikan kesan nyaman karena mendapat perhatian.

Oleh sebab itu, dirinya mengajak semua peserta talkshow yang mayoritas adalah mahasiswi itu untuk tetap semangat dalam melakukan aktualisasi diri terlepas dari siapapun dan apapun profesinya.

“Kebebasan berpendapat dan berpartisipasi dalam memimpin itu juga dimiliki oleh perempuan. Jangan salah ya. Kita punya kesempatan yang sama. Tentu, perlu proses dan adaptasi,” ungkapnya.

Memiliki kesempatan yang sama, Arumi meyakinkan bahwa laki-laki dan perempuan harus selaras dan seimbang dalam menempatkan pemikiran-pemikirannya.

Sementara itu, Talkshow yang bertajuk "KOPRI Being Inspiration For Women" ini bertujuan untuk menggenjot semangat kader Kopri PMII untuk mengambil peran dalam berbagai sektor. Sebagai narasumber hadir yakni Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Emil Elestianto Dardak, Koordinator AMSI Jawa-Bali-Nusa Yatimul Ainun, dan Ketua Kopri PMII Jawa Timur Dini Adhiyati. (ggc)

Komentar