Racun Sangga, Film Mistik Santet Versi Banjarmasin

  Gembelgaul.com - Racun Sangga: Santet Pemisah Rumah Tangga adalah film horor terbaru karya Rizal Mantovani yang diproduksi oleh Sunil Soraya melalui Soraya Intercine Films. Film ini diadaptasi dari kisah nyata yang sempat viral di media sosial, ditulis oleh Gusti Gina. Mengangkat tema santet mematikan bernama racun sangga, cerita ini membawa penonton menyelami teror psikologis dan mistis yang melampaui logika. Mengisahkan perjalanan tragis pasangan baru menikah, Andi (Fahad Haydra) dan Maya (Frederika Cull), yang menjadi korban kekuatan ghaib. Setelah mereka pindah rumah, berbagai kejadian aneh mulai menghantui, seperti penampakan hewan mati, suara-suara aneh, hingga kondisi fisik Andi yang memburuk drastis. Film ini menawarkan visual menegangkan, terutama bagi penonton dengan trypophobia, berkat detail efek racun sangga yang memicu ketakutan mendalam. Melalui penyutradaraan yang matang, Rizal Mantovani menghadirkan atmosfer horor yang intens. Kombinasi alur kisah nyata, ...

Sebanyak 40 Designer ETNURA Tampilkan Batik Bertajuk Sentuhan Etnik Indonesia


Gembelgaul.com - Batik sebagai warisan seni untuk bangsa Indonesia, perlu dilestarikan. Salah satunya dengan munculnya ETNURA, sebuah organisasi yang didalamnya terdapat pelaku dan pendukung fashion khususnya batik. ETNURA dilauching pada Jumat(3/12/19) di Grand Mercure Surabaya.

Sebanyak 40 Desainer anggota ETNURA menampilkan karyanya saat launching bertajuk sentuhan etnik Indonesia.

ETNURA saat ini Menaungi sekitar 50 orang anggota yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Bogor, Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Madiun, Gresik, Sumenep, banyuwangi, Pekalongan, Magelang, Semarang. Semua anggota adalah pekerja di bidang dunia  seni Industri Fashion nusantara  seperti pengrajin Aksesoris perhiasan dan tas etnik, make Up artis, fotografer , agency modeling serta event.

Visi ETNURA sendiri ingin mengembangkan seni di Indonesia khususnya yang menggunakan wastra nusantara atau kain tradisional, sekaligus juga mengangkatnya menjadi lebih dikenal dan memiliki tempat khusus di hati masyarakat indonesia hingga kancah internasional.

Launching ETNURA ini ada yang baru yaitu motif blarak sempal, "Kita tetap membawa batik banyuwangian, blarak sempal ini diartikan daun yang terpisah. Dalam asumsi layu tanpa perawatan diri." jelas Tikno Wiroyudha, salah satu designer dari ETNURA.

Motif Blarak Sempal akan digabungkan dengan tema yang sudah ada seperti Gajah Oling. Ditambahkan lagi oleh Tikno Wiroyudha, pagelaran ETNURA menampilkan 8 outfit yaitu 5 for woman dan 3 for man.

Yussi Marta selaku ketua ETNURA menjelaskan ETNURA juga secara aktif melakukan rangkaian kegiatan sosial. Diantaranya yang dilakukan pada akhir Oktober 2019 kemarin yaitu mengadakan pelatihan membuat kreasi ikat celup shibori bagi para Napi di Lapas Medaeng.(ggc)






Komentar