Siska Kubur, Sebuah Anomali Agama Dipertanyakan

  Gembelgaul.com - “Siksa Kubur” menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan mengingatkan kita tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga. Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. baca juga : melihat gleen fredly hidup kembali Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Film “Siksa Kubur” akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil. Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Nini

Tur Virtual Surabaya Heritage Track Ajak Flash Back Pertempuran 10 November Surabaya

 

Tur Virtual Surabaya Heritage Track
Tur Virtual Surabaya Heritage Track melihat pertempuran 10 November via Zoom

Gembelgaul.com - Masih dalam nuansa kemerdekaan, rangkaian tur virtual Surabaya Heritage Track (SHT) “Wajah-wajah Surabaya” kini mengajak Trackers  menyalakan semangat kepahlawanan  pada perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, dengan menyambangi sudut-sudut heroik kota dalam tur bertajuk ‘Surabaya Kota Pahlawan’ (21/8/2021) via zoom.

Setelah mengeksplorasi Surabaya yang multikultur serta kekhasan budaya Arek melalui  kampung-kampung bersejarah di kesempatan sebelumnya,.

Julukan Kota Pahlawan bagi Ibukota Jawa Timur bukanlah tanpa sebab. Tekad kuat Arek-arek Suroboyo untuk lepas dari penjajahan merupakan cerminan keinginan segenap rakyat Indonesia di masa itu.

Tur Virtual Surabaya Heritage Track

Masa pandemi ini pengunjung museum ouse of Sampoerna di ajak keliling virtual.

Arek-arek Suroboyo menolak tegas upaya tentara NICA (Netherland Indies Civil Administration) menduduki kembali Indonesia dengan mendompleng kedatangan Sekutu di Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Perlawanan berlangsung dan berujung pada berbagai peristiwa. Mulai perobekan bendera di Hotel Yamato. Pertempuran tiga hari yang menewaskan pimpinan tertinggi Sekutu di Surabaya, hingga meletusnya pertempuran 10 November.

baca juga : turing  Suramadu sambil nikmati bebek sinjay kuliner legendaris Madura. 

Ini menjadi bukti keteguhan tekad Arek-arek Suroboyo untuk merdeka. Rangkaian peristiwa tersebut menjadi kepingan penting bagi sejarah perjuangan bangsa dalam usaha mencapai kedaulatan, yang hingga kini patut dikenang.

Tur virtual ini kerjasama SHT dengan House of Sampoerna (HoS),museum unik yang berada di area bersejarah Surabaya berdekatan dengan penjara Kalisosok dan jembatan merah. Jika ini mengikuti tur virtual yang lainnya bisa cek di www.houseofsampoerna.museum untuk jadwal berikutnya. ggc





Komentar