Tulang Belulang Tulang : Mangokal Holi, Keluarga Batak dan Danau Toba

  Gembelgaul.com - Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan budaya yang tak terhingga, dan salah satu tradisi unik yang berasal dari masyarakat Batak adalah Mangokal Holi. Tradisi ini menjadi latar penting dalam film Tulang Belulang Tulang, sebuah karya terbaru dari sutradara Sammaria Sari Simanjuntak yang akan tayang pada 26 September 2024. Film ini tidak hanya menggali cerita keluarga dan identitas, tetapi juga menampilkan kekayaan tradisi Batak serta keindahan alam Danau Toba sebagai latar yang memukau. Apa Itu Mangokal Holi? Mangokal Holi adalah upacara sakral dalam budaya Batak yang melibatkan pemindahan tulang belulang leluhur ke tempat yang lebih terhormat, biasanya ke sebuah monumen khusus bernama Tugu. Upacara ini dilakukan sebagai penghormatan dan rasa bakti kepada leluhur yang diyakini akan memberkati keturunannya dengan kebaikan dan kesejahteraan. Upacara Mangokal Holi merupakan simbol kebanggaan bagi keluarga Batak, karena menunjukkan bahwa mereka ma

Rembangan, Wisata Dingin Jember dijadikan Jambore Batik Jatim

 

Rembangan, Wisata Dingin Jember dijadikan Jambore Batik Jatim

Gembelgaul.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak untuk terus memperkuat citra batik baik di Indonesia maupun di dunia. Apalagi sudah diakui sebagai World Heritage oleh UNESCO, sehingga menjadi karya bangsa untuk dunia.

“Batik telah menjadi kebanggaan Indonesia, UNESCO sudah menetapkan sebagai World Heritage. Ini merupakan warisan nenek moyang kita yang bisa memegang kelas dunia,” katanya saat memberikan sambutan pada ajang Jambore Batik Jawa Timur di Rembangan Kabupaten Jember, Jum’at (28/7).

baca juga : bluetooth tongsis matot, ini solusinya

Wagub yang akrab disebut Emil itu juga mengatakan batik harus terus dikembangkan kreativitasnya, baik itu motif dan corak, warna, metode dan teknik, fashion serta pemasarannya.

Menurut Emil, ada beberapa ruang untuk terus berkreasi. Pertama dari sisi metode pewarnaan, warna alam. Kedua motif dan corak, ada batik ciprat, ada yang pake komputerise yang dipadu dengan manual, ada batik cap.

“Lalu ketiga yang tidak kalah penting yakni fashion. Ini diwujudkan dalam bentuk pakaian dengan kreasi berbagai model dan gaya busana yang diberi trademark tersendiri.  Selanjutnya dipromosikan lewat ajang seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) yang telah mendunia,” imbuhnya.

Selain itu, Mantan Bupati Trenggalek ini mengajak kepada para pengrajin batik bersemangat dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi dan kreasinya.

baca juga : beli mobil bekas anti prank, ini triknya

“Pengrajin batik jangan ragu-ragu untuk menggenjot produksi dan kreasinya, kita meyakini bahwa ekonomi kreatif kita akan berkibar,” tandasnya.ggc

 

 

Komentar